Extra Chapter - 1 : Evelyn's Diary

622 160 25
                                    

27 Januari 2031

Beberapa hari yang lalu, tepat di hari ulang tahunku, aku sadar dari koma. Aku tidak ingat apa saja yang terjadi, sama sekali. Di pahaku ada bekas jahitan yang begitu besar. Di telapak dan punggung tangan kananku juga ada bekas jahitan. Selain itu, aku juga kehilangan mata kiriku.

Walaupun begitu, aku masih ingat teman-teman sekelasku. Tetapi, aku merasa ada yang kurang, entah kenapa. Mungkin aku melupakan beberapa dari mereka?

Aku menanyakan tentang Ayah pada mereka. Mereka bilang ayahku mendapatkan pekerjaan baru dan tidak tahu kapan akan pulang. Ayah juga menjual ponselnya. Mereka bilang itu demi biaya pengobatanku.

Aku jadi tidak sabar menunggu Ayah pulang. Umurku sudah 21 tahun, namun pikiranku masih remaja. Aku ingin mendengar berbagai nasihat lagi darinya.

Oh iya, aku melihat ada bekas luka aneh di lengan kanan Uly. Dia bilang itu karena lengannya tertusuk benda tajam saat dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas. Syukurlah Uly baik-baik saja.

¤¤¤

1 Februari 2031

Kondisi tubuhku semakin stabil. Dokter mengizinkanku menjalani rehabilitasi. Tertidur selama lima tahun membuatku sedikit melupakan cara berjalan.

Teman-teman sekelas semakin jarang menjengukku. Yah, itu wajar karena hampir semua dari mereka masih kuliah di semester akhir. Kecuali Hugo, dia bilang dia sudah menyelesaikan studinya. Karena itu, hampir setiap hari dia datang ke rumah sakit untuk menemaniku. Dia juga selalu membawa roti keju kesukaanku.

¤¤¤

15 Februari 2031

Secara tidak sengaja, beberapa hari yang lalu aku melihat Hugo membayar sesuatu ke petugas rumah sakit saat aku sedang jalan-jalan menyusuri koridor rumah sakit menggunakan kruk. Entah apa yang dia bayarkan, aku tidak tahu. Tetapi, mungkin uang yang ia bayarkan cukup banyak karena dia harus menyodorkan kartu ATM-nya.

Namun, mungkin saja itu dompet masa kini, 'kan? Ini sudah tahun 2031. Teknologi semakin canggih.

¤¤¤

26 Februari 2031

Seharusnya aku sudah diizinkan keluar dari rumah sakit hari ini. Akan tetapi, ingatan tentang pulau tiba-tiba mendatangiku. Kurasa itu terpicu saat aku sedang bercermin merapikan rambut. Gara-gara itu, mentalku jatuh dan aku mengalami syok hingga aku pingsan di lantai kamarku sendiri. Dokter menyuruhku untuk beristirahat lagi di rumah sakit selama beberapa hari.

¤¤¤

2 Maret 2031

Akhirnya aku diperbolehkan keluar dari rumah sakit tiga hari yang lalu. Hugo yang menjemputku. Aku memanfaatkan kesempatan ini untuk menanyakan padanya apa yang sebenarnya terjadi setelah aku pingsan dan sekarat di pulau itu. Dia awalnya bersikeras menolak untuk menceritakannya, tapi aku terus memaksanya hingga dia mau buka mulut.

Namun, mentalku kembali jatuh setelah mendengar ceritanya. Yah, itu memang gara-gara aku sendiri yang memaksanya untuk bercerita.

¤¤¤

5 Maret 2031

Untuk mengobati mentalku, aku memilih untuk menenggelamkan diri dengan membaca berbagai buku di perpustakaan kota. Aku takkan ingin menjadi ODGJ hanya karena kejadian di pulau itu. Kebetulan, aku tertinggal pelajaran kelas 12 yang seharusnya sudah kutamatkan lima tahun yang lalu. Ini saat yang pas untuk mengejar ketertinggalan. Hmm, haruskah nanti aku lanjut kuliah?

IsolatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang