Chapter 21 - Cave dan Ran

394 141 12
                                    

Lari Cave sangat cepat. Aku bahkan kewalahan mengimbangi kecepatannya. Dia tidak melepaskan tanganku. Entah di mana kami sekarang, aku sudah tidak melihat teman-teman yang lain di belakang.

"Hei, Cave! Berhenti!" seruku. "Kenapa kau membawaku pergi!?"

"Tentu saja aku harus membawamu pergi, Ran! Mereka bisa membawamu ke Wilayah Tak Terjamah kalau kamu tidak sembunyi!"

"Aku bukan Ran!"

"Berhenti bercanda di saat seperti ini!"

"Aku tidak bercanda!"

Cave membawaku ke sebuah gua, masuk ke dalamnya sampai ke ujung. Begitu sampai, aku langsung jatuh terduduk. Napasku tersengal luar biasa. Sepertinya kami sudah berlari sangat jauh dari hutan utara. Kurasa ini di hutan selatan.

"Kamu baik-baik saja? Apa kamu mau minum?" tanya Cave. Aku tidak menjawabnya karena masih mengatur napas.

"Tunggu di sini. Aku tahu letak sumber air dekat sini. Jangan ke mana-mana. Tenang saja, di sini aman, kok."

Cave berjalan ke luar gua, meninggalkanku sendirian di gua ini.

Lama-kelamaan napasku kembali normal. Aku berdiri, berniat untuk menyusul Cave. Tapi niat itu kuurungkan begitu rasa pusing tiba-tiba menyerangku. Sepertinya aku dehidrasi.

Aku kembali duduk, lantas mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru gua. Gua ini begitu luas, meski mulut guanya nampak kecil dan hanya bisa dimasuki satu orang dalam sekali masuk.

Walaupun mulut gua ini kecil, cahaya dari luar masih tetap bisa masuk sampai ke ujung gua. Berkat itu aku bisa melihat ukiran yang ada di dinding gua dengan jelas.

Ukiran yang menarik perhatianku adalah ukiran berupa gambar dua orang-orangan yang saling bergandengan, sepertinya satu laki-laki dan satu perempuan. Dilihat dari gaya ukirannya, ukiran ini nampak diukir oleh anak-anak.

Aku hampir saja mengabaikan ukiran yang lain seandainya aku tidak melihat tulisan yang diukir dengan huruf latin dan Bahasa Latin. Apa semua ukiran ini diukir oleh Isolator?

Satu kalimat yang paling menarik perhatianku, yang artinya "Cave dan Ran". Apa mereka berdua yang mengukir semua ukiran di dinding gua ini? Mereka memahami bahasa dan huruf latin? Lalu siapa Ran yang disebut-sebut Cave? Dia bertingkah aneh dan memanggilku "Ran".

Ran. Nama itu juga ada di goresan di pojok kamarku di gedung.

Terdengar suara grasak-grusuk langkah kaki di mulut gua. Aku memeriksa dan ternyata itu Cave yang datang membawa beberapa kendi.

"Apa kamu menunggu lama? Kamu tidak apa-apa, 'kan?" Cave duduk bersila di hadapanku, lalu menyodorkan salah satu kendi yang ia bawa. "Ini, minumlah."

Aku mengambil kendi dari tangannya dan meminum semua isinya. Tubuhku jadi terasa lebih segar dan bertenaga.

"Kamu tenang saja. Aku akan menyembunyikanmu di sini. Aku akan perintahkan semua ular berkepala dua mengerubungi mulut gua."

Dalam beberapa menit, terdengar suara desisan puluhan ular dari mulut gua. Ular-ular berkepala dua itu saling tumpang tindih, menggeliat-geliat menutupi mulut gua. Dalam sekejap, gua ini menjadi tempat persembunyian teraman.

Tiba-tiba Cave terjatuh lemas.

"Cave!?"

Aku langsung menghampirinya. Napasnya tak beraturan. Keringatnya sangat banyak dan dia nampak kehausan. Aku segera mengambil kendi lain dan meminumkannya pada Cave. Apa dia akan dehidrasi jika menggunakan kemampuannya secara berlebihan?

IsolatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang