Chapter 40 - Good Night

543 158 32
                                    

Author's PoV

Uly yang kembali "dicuci otak" mengarahkan belatinya pada Eve. Eve hampir tidak sempat menghindar, beringsut mundur dengan cepat dan menendang tubuh Uly. Tetapi, Uly kembali menyerang Eve hingga belatinya menyayat mata kiri Eve.

"AAAKH!"

Dor!

Terdengar suara letusan pistol dari arah hutan. Sebuah peluru mengenai lengan Uly. Belati di tangannya terlepas dan Uly meringkuk menahan sakit yang luar biasa di lengannya. Sha segera menahan Uly.

"Mataku ... tidak salah lihat, 'kan?" tanya Cave begitu dia melihat orang yang baru saja menembakkan peluru dari arah hutan.

"Tidak, kok. Kau tidak salah lihat. Ini aku, Thorn."

Cave dan Sha membelalak kaget tidak percaya. Eve yang mendengar suara ayahnya berusaha membuka mata. Kini dia hanya bisa melihat dengan mata kanan.

Eve menyeret tubuhnya di atas tanah, berusaha menghampiri ayahnya.

"Ayah ... mataku ... sakit ... sekali ...."

Thorn menghampiri Eve yang terluka. Dia memeluk putrinya dengan erat. Perlahan, Thorn menyerap sedikit energi kehidupan Eve, membuatnya jatuh tak sadarkan diri dengan cepat.

"Bagaimana caramu kembali ke sini?" tanya Cave.

"Aku Isolator, sangat mudah bagiku masuk ke sini. Tapi yang susah, aku melupakan koordinat letak pulau ini. Selama enam bulan aku mencarinya dan baru hari ini aku berhasil."

Thorn meletakkan Eve di tanah, mencoba mengobati sebagian lukanya. Setidaknya luka yang ada di tubuh Eve tidak akan terkena infeksi berlebih.

"Jaga putriku. Aku akan menyelesaikan urusanku dengan Hypn."

¤¤¤

Thorn pergi menaiki jurang. Di wilayah hutan, beberapa warga masih ada yang berjaga. Mereka langsung menyerang Thorn begitu mereka melihatnya.

Dengan mudahnya Thorn menyentuh tubuh mereka sambil menghindari serangan. Dalam sekejap, orang-orang itu terkapar. Akan tetapi, Thorn tidak membunuh mereka. Dia hanya menyerap sebagian besar energi kehidupan sampai membuat para warga tidak bisa bergerak. Dia sudah mahir mengendalikan kekuatannya.

Thorn lalu mencekik salah seorang warga, memaksanya bicara. "Dimana kau, Hypn?"

Orang itu tertawa. "Coba temukan kalau kau bisa."

Thorn lalu menyerap energi kehidupan orang itu sampai dia tidak bergerak lagi.

Thorn keluar dari wilayah pegunungan. Pemandangan yang hampir sama dengan tiga puluh tahun yang lalu menyambutnya. Tidak banyak berubah. Gedung enam lantai yang ada di samping danau pun masih berdiri dengan kokoh, tempat tinggal keluarga Isolator dulu.

Kemudian, Thorn masuk ke dalam gedung. Ada beberapa warga yang menghadangnya dengan berbagai senjata yang digunakan. Dengan mudah Thorn mengalahkan mereka.

Dia lalu menaiki tangga, menuju lantai atas. Saat dia membuka pintu ke atap, seorang pria tua segera menusuk pinggangnya dengan belati.

Darah keluar dari pinggang Thorn. Namun dia mencabut pisau itu dengan santai lalu ia hantam Hypn yang baru saja menusuknya. Luka tusukan kecil seperti itu, takkan membuat Isolator segera mati.

Hypn tertawa. "Menjemput putrimu, ya? Sepertinya kau tidak menyayanginya. Padahal putrimu menangis setiap malam merindukanmu. Tapi kau baru menjemputnya sekarang."

IsolatedWhere stories live. Discover now