Chapter 27 - Bab Terakhir

383 153 6
                                    

Tubuhku jatuh dengan bebas dan cepat, mungkin lebih cepat dari kecepatan lariku. Hanya soal waktu tulang-tulang dan sendiku akan remuk setelah jatuh ke bawah, merenggut nyawaku.

Kenapa? Kenapa dia mendorongku?

Aku tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaanku. Hingga akhirnya aku jatuh berdebum di atas tanah.

¤¤¤

Tiga hari yang lalu

15 Januari 2026

Petualangan di bagian barat pulau berjalan lebih lancar dibanding petualangan-petualangan sebelumnya berkat bantuan Sha dan anjingnya. Burung unta di gurun dan rubah arktik di padang salju takut dengan Rok, membuat kami hampir tidak pernah diserang dua hewan penunggu itu.

Tetapi, entah kenapa beruang kutub tidak pernah kami temui. Yah, setidaknya kami bersyukur karena hewan yang tak kenal takut itu tidak pernah muncul. Jika versi Buminya sudah sangat ganas, apalagi versi pulau ini.

Penerjemahan Buku Pengetahuan tinggal dua bab lagi. Seharusnya memang dapat diterjemahkan lebih cepat, bahkan mungkin saja bisa selesai saat kami baru tiba di sini. Aku sengaja menyuruh Helen untuk menerjemahkannya pelan-pelan saja untuk mengurangi beban pikirannya.

Ternyata, semua berjalan lebih cepat dari perkiraan. Kami mengira akan melewati batas waktu enam bulan yang diperkirakan karena kami banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat dan menyiapkan segala sesuatu. Tapi nyatanya, tinggal dua teka-teki lagi yang belum dijawab.

Jika penglihatan masa depan Ega seratus persen akurat, maka empat hari lagi kami akan berhasil memecahkan "dinding isolasi" pulau ini sekaligus kembali pulang ke Bumi. Sejauh ini berjalan cukup lancar. Tidak ada yang mendapatkan luka fisik permanen atau lumpuh karena terluka parah, apalagi meregang nyawa.

Kami akan pulang.

Dua puluh murid kelas 12 Akselerasi akan pulang dengan selamat.

"Bab 999 selesai diterjemahkan."

Helen yang sedari tadi mengurung diri di dalam tenda yang disinari lampu petromak, akhirnya ikut bergabung dengan kami semua untuk menikmati api unggun. Semuanya mendekati Helen yang membawa perangkat Buku Pengetahuan dan buku catatan lusuhnya.

Helen menunjukkan buku catatannya pada kami. Semuanya langsung skip ke bagian akhir bab, teka-teki ke-999 serta jawabannya. Hampir semua orang sudah bosan membaca materi yang jumlahnya ratusan bab itu.

Mata kami semua lalu beralih ke barisan di paling bawah catatan Helen, tapi tidak menemukan apapun kecuali sebuah koordinat. Lantas kami membolak-balikkan catatan Helen, namun tetap tidak menemukan pertanyaan teka-teki maupun jawabannya.

"Mana teka-tekinya? Kau belum menerjemahkannya sampai habis?" tanya Hugo.

Helen menggeleng. "Bab 999 hanya sampai di situ. Aku tidak menemukan apa-apa lagi."

"Bagaimana kalau coba terjemahkan bab terakhir juga? Mungkin ada pertanyaan dan jawabannya di sana," usul Bert. "Lagipula masih ada waktu sebelum kita berangkat lagi besok."

"Baiklah. Aku akan menerjemahkannya lagi." Helen berdiri, membawa catatannya.

"Tunggu, Helen," cegahku. "Tidak perlu menerjemahkannya sekarang. Kamu sudah mengorbankan waktu santaimu di malam ini hanya untuk menerjemahkannya."

Aku kemudian mengalihkan pandangan pada semuanya. "Jika nanti di lokasi 999 ada pertanyaan yang sulit, ayo kita berpikir dan berusaha sendiri untuk menemukan jawabannya. Menyontek kunci jawaban bukan kebiasaan kita, 'kan?"

IsolatedWhere stories live. Discover now