~PROLOG~

12.5K 387 8
                                    

~~Not Me~~

BRAKH!

BRUKH!


"RIA!"

Ria terperanjat kaget mendengar namanya diteriaki. Matanya yang berair dan tubuhnya yang bergetar sedikit terdorong saat Rey—kakak sepupunya masuk ke bilik kamar mandi dan tak sengaja menyenggol bahunya.

"APA YANG UDAH LO LAKUIN SAMA WULAN, HA?!" bentak Rey menatap tajam Ria. Ia sedang memangku Wulan yang kepalanya mengeluarkan darah akibat benturan.

"A--Abang," ucap Ria dengan bibir bergetar. "A--aku nggak ngapa-ngapain Wu-Wulan. Aku cuma ... cu--cuma---"

"CUMA APA?! LO MAU NGELAK SETELAH BUAT WULAN KAYAK GINI! JELAS-JELAS GUE LIAT LO DORONG WULAN SAMPAI KEPALANYA TERBENTUR TOILET!" teriak Rey membuat Ria menunduk ketakutan.

"B--bukan aku hiks ...," sahut Ria sambil terisak.

"Minggir lo!"

Rey menggendong Wulan yang tak sadarkan diri dan membawanya pergi. Wajahnya terlihat datar dan tatapannya tajam, Rey benar-benar terlihat sangat marah kepada Ria—adik sepupu kesayangannya. Ria terisak saat Rey telah pergi.

"Gue nggak nyangka, ternyata lo bisa jahat juga. Gue kecewa sama lo, Ri."

Degh!

Ria menoleh, air matanya jatuh semakin deras, jantungnya berdetak kencang karena takut. Ternyata bukan hanya Rey yang melihatnya mendorong Wulan, tetapi sahabat-sahabatnya dan juga Indro—cowok yang Ria sukai juga melihatnya.

"Bukan aku ... hiks bukan aku yang ngelakuin itu," ujar Ria mengelak.

"Nggak usah jadi yang paling tersakiti di sini. Jelas-jelas kita semua liat keburukan lo! Lo bully Wulan karena cemburu, 'kan?! Lo cemburu karena Wulan dapat perhatian Rey, Indro, dan kita semua! Lo benci sama Wulan karena cemburu, bahkan sampai bully dia! Lo jahat Ria!" ucap Saskia sambil menunjuk-nunjuk Ria.

Ria menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ucapan Saskia yang menyudutkannya.

"Bukan aku ... bukan aku yang ngelakuin itu! Bukan aku!" elak Ria sedikit berteriak.

Ia menatap satu persatu wajah sahabatnya, dan terakhir menatap wajah Indro. Tatapan mereka berubah, mereka menatap Ria dengan tatapan benci, tidak lembut lagi. Mereka berubah, sama seperti Rey tadi, bahkan cara mereka bicara dengan Ria juga berubah.

"I--Indro," panggil Ria dengan suara pelan dan serak.

Indro memalingkan wajahnya, membuat hati Ria berdenyut sakit. Bahkan, orang yang ia sukai juga tidak percaya dengannya.

"Lo berlebihan, kecemburuan lo kelewatan," kata Liliy.

"Muka polos lo ternyata cuma topeng. Lo nggak ada bedanya sama uler," kata Beben.

"Jahat lo!" kata Roni.

Gino, Gema, dan Beben menatapnya sinis dan menggeleng pelan, lalu pergi diikuti oleh yang lainnya. Indro juga tidak memperdulikannya lagi. Mereka semua meninggalkan Ria.

"Bukan aku hiks ... bukan aku hiks ...," isak Ria dengan tubuh yang bergetar kecil.

~~~🥀🥀🥀~~~

Sorry for typo 🙏
***

SitFer1823

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now