10. Menjadi Pendekar Terhormat

368 215 12
                                    

Jon Hex melatih tenaga fisik Jake. Obat yang diberi oleh Rafa benar-benar menyembuhkan seluruh otot-otot Jake yang kaku. Setiap hari melakukan latihan yang berat dan menantang itu membuat Jake seperti pertama kali latihan.

    Jon Hex terus menerus mengata-ngatai Jake "Lemah! Payah! Loyo!" dan kata-kata melemahkan lainnya untuk Jake. Hal tersebut bertujuan agar Jake merasa marah kepada Jon Hex dan kalau orang sedang marah, kekuatan dalam fisiknya biasanya bertambah.

    Pagi hari yang cerah di ruang latihan istana, ruangan yang cukup lebar itu tidak terlalu panas dan cocok buat Jake latihan. Drum-drum wine dan rum yang kosong berada di setiap pojokan dari ruangan tersebut. Hanya ada dua pintu pada ruang latihan istana dan dua-duanya berbentuk gong besar. Satu ada di timur ruangan, satu ada di barat ruangan. Ruang latihan biasanya dipakai oleh The Five Astrolords untuk berlatih fisik dan kekuatan. Dulu Ussah juga berlatih bersama mereka di sana, sekarang pemilik pedang Ussah yang baru yang menjalani latihan.

    "Lakukan push-up sebanyak seratus kali!" Teriak Jon Hex. Pagi hari itu masih ada Rafa dan anggota Astrolords yang lain, mereka bersandar dan duduk di tong kosong.

    Jake langsung mengambil posisi push up di tengah lapangan, Jake sempat melihat Rafa pergi meninggalkan ruang latihan sebelum Jake mengambil push-up pertamanya pagi itu.

    "Satu! Dua! Tiga! Empat! Percepat, percepat! Lima! Enam! Tujuh! Delapan!" Jon Hex berhenti menghitung saat melihat Jake tumbang. "Cuma kuat segitu?! Kamu seharusnya bertugas memotong rumput di depan rumahku saja daripada tidur di istana! Kembali ke posisi push-up! Kamu dengar aku, Jake?!"

    "A—aku dengar, Jon." Kata Jake yang kembali lagi ke posisi push-up.

    "Aku tanya lagi! Aku kamu mendengarku, Jake?!" Teriak Jon Hex yang dari tadi berjalan memutari Jake.

    "Aku mendengarmu, Jon!" Jake jadi ikut teriak membalas Jon Hex.

    "Bagus!" Kata Jon Hex. "Aku hitung lagi! Sembilan! Sepuluh! Dorong semua tenagamu! Sebelas! Dua belas!"

    Jake terus melakukan push-up sekuat yang dia bisa. Jake pun terjatuh berkali-kali ke lantai keras. Jon Hex terus meneriaki Jake untuk bangun, tidak peduli bagaimana capeknya Jake pagi itu. Jake juga terus meneriaki Jon Hex kalau dia tidak menurut.

    "Ambil posisi berdiri! Sekarang!"

    Jake mengikuti instruksi dari Jon Hex dan segera berdiri tegak, Jake bahkan menaruh kedua tangannya lurus di sebelah kanan dan kiri pinggangnya seperti tentara beneran. Saat Jake posisi berdiri, Jake melihat anggota Astrolords sudah tidak ada di dalam ruang latihan. Hanya tersisa Jake dan Jon Hex yang ada disana.

    "Taruh kedua tanganmu diatas kepala!" Perintah Jon Hex. Jake langsung melaksanakan perintahnya  "Lakukan sit-up sebanyak dua ratus kali! Apa kamu mengerti, Jake?!"

    "Aku mengerti, J—Jon!" Teriak Jake yang langsung melakukan sit-up.

    "Satu! Dua! Tiga! Empat! Lima! Enam! Gunakan semua kekuatan kakimu! Tujuh! Delapan! Sembilan! Sepuluh! Sebelas! Rasakan rasa terbakar pada pahamu! Dua belas! Tiga belas!" Dan nomor yang Jon Hex sebutkan terus berlanjut.

    Jake hanya tahan pada hitungan ke-52 Kakinya mulai terasa terbakar dan kebas di beberapa bagian kakinya. Ingin sekali Jake untuk telentang sebentar diatas lantai untuk mengistirahatkan kakinya, tetapi Jon Hex selalu mengawasi dan meneriakinya. Jake sampai menutup matanya dan mencoba untuk tidak memikirkan bagaimana rasa sakitnya. Sampai-sampai Jake menekan giginya dan air liur menetes di sudutnya. Hitungan ke-112, kaki Jake sudah mati rasa, gerakannya sudah mulai melambat dan air liur yang menetes semakin deras dari kedua sudut bibir.

The Alpha Charles: Unhistorical Kingdom [END]Where stories live. Discover now