5. Kerajaan Charles

366 219 8
                                    

Sungai tidak bernama di jurang tidak bernama, begitulah sebutan orang-orang karena masih belum ada jalan yang lebar untuk bisa menuju dasar dari jurang tersebut dan orang-orang juga tidak pernah melihat atau mendengar adanya sungai di dasarnya. Dasar jurang semakin gelap dan dingin, hal tersebut didukung oleh hari yang sudah malam. Berbeda dengan sebelumnya, terusan dari sungai yang deras itu adalah sungai yang tenang. Sungainya mengalir dengan pelan dan terkotori oleh potongan-potongan tubuh, senjata, dan darah yang ikut mengalir. Sekarang dasar jurang itu berkabut dan di pinggiran sungai tenangnya terdapat tepi bebatuan yang halus. Walaupun banyak sekali tubuh-tubuh yang tergeletak dan mengalir, tidak ada satupun dari mereka yang bergerak.

Terdapat suara yang datang, suara hewan, dan tidak hanya satu di balik kabut itu. Tercampur dengan suara hewan, ada suara orang yang memacu. Cahaya berwarna jingga juga datang mendekati tepian sungai bersama hewan-hewan itu. Tidak lama kemudian, muncul pasukan berkuda dengan orang-orang yang menungganginya berbaju besi lengkap berperang. Berbagai macam senjata tergantung di pinggang, pundak, dan di tas pada kuda mereka. Mereka membawa beberapa lentera untuk melihat apa yang terdapat di balik kabut tersebut dan mereka berhenti memacu kuda. Mereka melihat ke samping, ke arah sungai dibawah jurang yang gelap, ke arah ratusan tubuh yang tidak bergerak mengambang dan tersangkut pada tepian sungai.

"Menyebar dan terus lapor kepadaku." Kata orang yang berkuda di paling depan kepada yang ada dibelakangnya. "Tetap waspada."

Mereka semua turun dari kudanya masing-masing dan berjalan mendekati tepian sungai. Sungai tersebut tidak lagi berwarna jernih dibawah lentera yang mereka bawa, melainkan sudah berubah sedikit merah. Arus sungainya begitu tenang dan tidak bersuara, yang mereka dengar hanyalah langkah kaki mereka sendiri.

Satu-per-satu tubuh yang ada di situ diperiksa. Orang-orang yang mati memakai pakaian perang juga diperiksa. Beberapa dari pembawa lentera juga menyeburkan dirinya ke sungai yang dingin itu.

"Uhh! Airnya dingin." Kata yang paling pertama menceburkan diri.

"Tarik semua mayat-mayat itu ke tepian sini." Kata penunggang kuda terdepan yang masih berada di atas kudanya, sepertinya dia sang pemimpin pasukan.

"Baik, Komandan." Jawab beberapa anggotanya.

Beberapa dari para anggota pun juga ikut turun ke dalam sungai. Sungai yang tenang itu juga dangkal, hanya setinggi pinggang mereka saja. Hal tersebut yang memudahkan mereka untuk mengangkat badan-badan yang tidak bergerak di sungai yang mengalir. Beberapa dari para pasukan yang di tepian juga berjalan menyisiri mayat-mayat yang tergeletak di tepi sungai.

Mereka yang bertugas di tepi sungai adalah membalikan tubuh-tubuh yang wajahnya tidak terlihat. Satu demi satu mayat-mayat berpakaian berat itu dibalik dan diidentifikasi. Salah seorang dari mereka berhasil membalik mayat yang kurus, mayat yang kurus itu terbunuh karena sebuah pedang menembus baju besinya yang rusak. Wajahnya yang menatap langit dengan hampa terlihat seperti wajah monyet dan mayat itu mempunyai ekor berwarna putih yang juga basah.

"Lapor kepada komandan kalau kita menemukan mayat dari Kerajaan Ape, dan matinya belum lama." Katanya kepada teman yang ada di sebelahnya.

Temannya mengangguk dan berbalik menjauhi temannya yang masih disana untuk lapor kepada sang komandan. Selagi dia sendiri yang masih ada disana diatas mayat berwajah monyet itu, dia melihat apa yang ada di sekitarnya. Masih banyak lagi mayat-mayat yang perlu dilihat di sepanjang tepian sungai tersebut. Matanya terhenti di satu titik tidak jauh dari posisi dia menunduk.

Dengan penerangan lentera yang dipegangnya, dia melihat ada sosok mayat yang tidak memakai pakaian perang sama sekali dan tubuh yang masih utuh. Mayat itu sudah tergeletak memandang atas jurang. Prajurit itu berdiri dan mendekati tubuh yang tidak bergerak itu sambil melewati beberapa tubuh lainnya.

The Alpha Charles: Unhistorical Kingdom [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu