8. Alpha

358 212 1
                                    

Baru hari keduanya berada di Kerajaan Charles, seluruh masyarakatnya sudah dibuat heboh oleh Jake. Hari sudah menjadi siang dan Jake dalam keadaan yang serius, keadaan yang Jake tidak tahu ada apa sebenarnya dengan dia memilih pedang Ussah, wajah Jon Hex dan Imonk lah yang terlihat sangat serius.

Mereka bertiga berjalan cepat menuju istana kembali. Jon Hex yang berjalan di depan memegang pedang Ussah yang dipilih oleh Jake sebelumnya di toko senjata Hex Bersaudara. Semua orang yang kebetulan mereka lewati menunjuk-nunjuk Jake dan pedang yang dipegang oleh Jon Hex.

Imonk berjalan disebelah Jake dengan merangkulnya. Jake tidak bisa berbelok kekanan maupun kekiri karena arah jalannya terarah dengan rangkulan tangan monyet Imonk. Jake bahkan tidak ada berniat untuk lari dari kejadian yang tidak dia pahami. Jalan mereka bertiga sangat cepat, Jake bahkan harus hati-hati dalam melangkah, dia takut menginjak ekor Imonk yang kadang lewat di bawahnya.

"Hei, bukankah itu pedang Ussah?"

"Siapa yang dirangkul Imonk itu?"

"Aku pernah melihatnya saat tadi malam menunggu di depan istana."

"Yang dibawa oleh Komandan Tor Hex itu?"

Dan banyak lagi yang Jake dengar siang itu. Jake memandangi punggung Jon Hex yang tidak menengoknya sama sekali selama perjalanan balik itu. Dia hendak bertanya sesuatu.

"Jon Hex, ada apa ini sebenarnya?" Tanya Jake, dia lebih senang memanggil nama panjang Jon yang ternyata singkat.

"Tidak sekarang, Jake." Jawab Jon Hex, tanpa menoleh juga.

"Kamu akan dijelaskan nanti." Imonk menambahkan.

Jake berpikir kenapa harus nanti, kenapa tidak sekarang. Mungkin ada kondisi dimana dia harus menunggu waktu atau orang lain diantara mereka yang akan menjelaskan kepadanya. Bisa saja itu Raja Charles atau Axeriel atau Rafa. Jake tidak bisa menebak.

Semakin Jake dan kedua anggota Astrolords mendekati istana, semakin banyak orang yang datang untuk melihat. Jake hanya bisa menunduk untuk tidak tertunjuk oleh tangan-tangan para warga. Saat ini dia merasa malu, malu dari pilihan senjatanya sendiri, malu karena tidak tahu kenapa dia malu. Dia ingin sekali memakai sebuah tudung agar orang-orang tidak melihat wajahnya walaupun tidak ada yang mengenalnya maupun mengetahui namanya.

Sampailah mereka bertiga di depan istana. Para penjaga gerbang istana yang mengenal wajah pahlawan kerajaan pun langsung membuka gerbang dan mempersilahkan mereka masuk kedalam. Jake masih bisa melihat kalau audisi yang dibuat Raja Charles masih berlangsung, masih banyak orang yang menunggu di halaman depan kerajaan. Orang-orang itu tidak menyapa Jon Hex dan Imonk karena wajah serius mereka terlihat tidak ingin disapa.

Orang-orang yang memenuhi halaman istana memberi jalan buat mereka bertiga. Mereka berjalan ke pinggir dan Jake serta yang lain dengan mudahnya melewati kerumunan tersebut. Penjaga pintu yang melihat mereka pun sudah membuka pintu besar depan istana buat mereka. Jake melangkahkan sandal kayunya ke atas karpet merah itu lagi.

Jake sudah tidak mendengar suara bisik-bisik itu lagi setelah pintu di belakangnya tertutup. Mereka terus melangkah maju dan sampai ke pintu aula utama yang tidak ada penjaga dari luar. Jon Hex yang paling depan mengetuk pintu tersebut.

"Jon Hex." Katanya seraya mengidentifikasi dirinya sebelum masuk.

Pintu aula utama terbuka dan masih audisi masih berjalan. Yang berdiri ditengah adalah manusia berbadan seperti buaya, ternyata setelah Jake masuk, pria itu hanya memakai baju dari kulit buaya yang menutupi tubuhnya dan dia memegang sebuah pedang. Atraksinya dengan pedang tersebut terhenti saat semua orang yang ada di dalam ruangan menoleh ke arah pintu yang telah terbuka.

The Alpha Charles: Unhistorical Kingdom [END]Where stories live. Discover now