Chapter 4: Bentrok seorang Roh

400 32 3
                                    

Chapter 4: Bentrok seorang Roh

Kota indah nan menawan. Berada di dalam sebuah kawah yang sangat luas. Dengan teknologi nya yang maju ditambah berbagai destinasi wisata nya yang mempesona. Kota yang dipenuhi hal baru dan tak terduga didalamnya.

Tak lama pemandangan itu telah berubah menjadi kekacauan yang luar biasa. Kota tersebut kini telah terbelah menjadi 2 bagian tepat di tengah kota tersebut. Gemuruh yang cukup keras masih terdengar hingga keseluruh kota. Banyak kaca gedung yang pecah, mobil beterbangan, dan juga jalan yang terbelah menjadi 2.

Penanggung jawab kekacauan ini adalah seorang Roh baru yang telah muncul diatas kota tersebut. Tama ini lah penyebab semua kekacauan ini. Saat ini ia tengah berkeringat dingin diatas kota tersebut. Matanya tak henti henti nya terbuka lebar bersamaan dengan mulutnya. Perasaan bersalah, takut, kaget, tidak percaya, keren, bercampur aduk menjadi satu.

“Aduh! Kok jadi gini sih?! Perasaan aku cuma mengayun kan pedang ku, kok malah kotanya terbelah?! Duh gimana nih!? Ada orang yang kena gak ya? Ckk aghhh goblok!”

Ia terus saja mondar mandir sambil memainkan pedangnya, memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk saat ini.

“Ck! Apa gak bisa ini kota aku perbaiki? Bahaya ini mah! Kekuatannya terus meluap luap lagi! Aduh! Coba di inventory ada barang buat memperbaiki gak ya? Bisa jadi ada!”

Merasa mendapat ide, kini ia merealisasikan nya dengan segera. Mengulurkan tangannya kembali kedepan dan mengucapkan kata kuncinya.

“Bag!”

Cahaya kembali muncul membentuk layar yang siap Tama gunakan. Namun alih alih Inventory nya langsung terbuka, kini keluar tulisan kembali yang misterius. Tama yang melihatnya sekarang sedikit heran, karena tidak seperti sebelumnya yang langsung masuk, ini terdapat beberapa tulisan baru.

“Selamat Datang Kembali Master!”
“!!!!!!”
“Energi spiritual telah terdeteksi!”
“Mengatur ulang inventory Master!”

Layar tersebut terus menerus menunjukkan perubahan yang signifikan. Secara tak sengaja resonansi tadi serta pelepasan serangan yang dilakukannya, berdampak pada energi spiritual nya keluar ditambah energi tersebut keluar dengan porsi yang tak sedikit. Mengakibatkan beberapa sistem berubah seketika.

“Penyimpanan Energi telah maksimal!”
“Level Skill Master Inventory kini telah naik level!”
“Skill Inventory telah naik level!”
“Skill Inventory telah naik level!”
“Skill Inventory telah naik level!”
“Skill Inventory telah naik level!”
“Skill Inventory telah naik level!”

Layar tersebut menunjukkan kenaikan level yang sangat pesat. Tama mulai berkeringat dingin karena ketidaksengajaan nya membuatnya naik level secara instan. Layar masih terus menampakkan kenaikan level, setelah selang beberapa menit kenaikan level pun berhenti. Dan dengan jelas menampakkan perubahan yang sangat signifikan.

“Skill Inventory telah mencapai batasnya!”
“Peringatan! Energi Master terlalu besar!”
“Skill Inventory telah musnah!”

Seketika layar tersebut menghilang tanpa jejak. Jelas ini membuat Tama kaget bukan main.

“WOYYYYYY! KOK HILANG! CUK INI GIMANA CERITANYA SKILL KU MUSNAH SENDIRI! YANG BENER AJA! BARANG BARANGKU GIMANA JANCOK! AAAAAAAAAAAAAA!”

Kekesalan, kemurungan, ketidaktahuan, membuat nya sekali lagi  jatuh kedalam keputusasaan kembali. Sembari memegangi kepalanya ia berteriak sangat keras dengan menggenggam pedangnya ditangan kanan nya. Matanya kini dipenuhi amarah yang luar biasa, tatapan tajamnya lagi lagi keluar bersama kini energi spiritual nya semakin besar. Merubah setengah matanya menjadi hitam dengan pupilnya berwarna merah menyala.

Date A Live X: The Male of Spirit - FanFictionWhere stories live. Discover now