"Lo kira gue takut sama lo?" Axel berucap santai.

"Cih, kalau nggak takut kenapa lo bawa banyak anggota? By one kalau berani," sindir Orion.

BUGH

"Bacot!" Axel meninju Orion.

"Serang!" perintah Axel. Anggota mereka sebanyak dua puluh orang beserta Axel sendiri.

BUGH

Orion menonjok dan menendang perut Axel kuat membuat Axel termundur serta mengusap sudut bibirnya dengan ibu jari.

BUGH
BUGH

Arkan menarik salah satu lengan anggota Gryffindor, memelintir lengan itu kuat serta membanting tubuh itu dengan keras.

Sedangkan Fano dan Fino juga tengah asik menangkis serangan, mereka memukul, menendang, memelintir lawan mereka masing-masing.

BUGH

Elang dengan mudah membuat satu persatu lawannya tumbang, jangan lupa Elang sangat ahli dalam berkelahi.

Orion baru saja tersungkur karena tinjuan Axel lagi-lagi mengenai rahangnya. Orion mengusap darah diujung bibirnya dan menatap Axel menyeringai. Orion maju menarik kepala Axel meninju pelipis Axel lalu membenturkan hidung Axel ke lututnya.

"Aakkhhhh," rintih Axel.

Orion tidak menyadari jika dari arah belakangnya sudah ada anggota Gryffindor yang menodongkan pistol ke arahnya.

"ORION AWAS!" Luka berteriak sambil berlari mendekati Orion.

DOR

Tubuh Orion terdorong ke belakang. Ia terdiam tidak merasakan apa pun pada tubuhnya, sejurus kemudian Orion tersadar lantas melihat Luka yang berada di depannya, lengan gadis itu berdarah-darah, mengalir cukup deras hingga seragam putihnya berubah menjadi merah.

Luka terjatuh namun Orion cergas menangkap tubuhnya. Axel membawa seluruh anggotanya pergi dari Angkasa High School karena takut polisi akan segera datang.

"Pengecut lo!" teriak Fano melihat anggota geng Gryffindor naik ke atas motornya masing-masing. Kemudian melaju kencang meninggalkan kawasan sekolah.

"Luka, Luka bertahan," ucap Orion.

"Cepat panggil ambulance!" teriak seorang guru wanita.

"Orion!" panggil Luka serak.

"Gue di sini, bertahan ya."

"Sakit," keluh Luka.

"Pakai mobil Bapak, Orion. Ayo cepat, kita bawa Luka ke rumah sakit," lontar Pak Gun memerintahkan Orion untuk menggendong Luka masuk ke dalam mobilnya.

"KALIAN SEMUA BUBAR SEKARANG!" teriak Pak Danur membuat para siswa yang menonton usai pertarungan tersentak dan kembali ke kelas mereka.

Orion menggendong Luka ala bridal style lantas masuk ke dalam mobil. Luka terduduk di atas pangkuan Orion, gadis itu telah pingsan.

About Everything [END]Where stories live. Discover now