86. Hilangnya murid academy klan wind

315 17 18
                                        

Malam tadi, purnama nyctophile berhenti ketika jam sudah menunjukkan pukul 1:00, semuanya kembali normal, namun sebuah masalah besar mulai bermunculan.

Murid-murid yang tadi malam terkena efek purnama nyctophile ikut menghilang. Disisi lain, murid-murid yang di cap sebagai murid nakal karena melanggar aturan academy juga menghilang.

Kabar itu menyebar ke seantero academy dengan cepat, semuanya waspada jika tiba-tiba diculik.

Xicto juga ikut menghilang. Membuat segenap penghuni asrama 120 riuh.

"Bagaimana ini, semalaman Xicto ga da?" desak Lisa, ia heboh begitu juga ketiga temannya. Membuka tutup pintu kamar Xicto berkali-kali. Menengok penjuru sudut ruangan yang diam membisu.

Kyla mengerutkan dahi, "Bukankah beberapa hari ini Xicto memang selalu keluar malam? Tapi kenapa sekarang malah ga balik-balik?"

"Jangan-jangan diculik lagi?"

"Diculik siapa? Siapa sih yang tukang culikin murid sini,"

"Mungkin Diculik sama bejubah hitam tadi malem?"

"Siapa si dia?"

"Semuanya benar-benar aneh,"

"Apakah kegelapan mau muncul lagi?"

Ketiganya saling membulatkan matanya, bersiap melapor menuju Master.

Lisa, Illsya dan Kyla menuruni anak tangga dan bergegas menuju tempat berkumpulnya para Master. Ruang Master. Meninggalkan ruang asrama 120 yang sebelumnya riuh, seperti asrama lain.

Lisa dan Illsya berlari cepat layaknya berteleportasi meninggalkan Kyla yang menuruni anak tangga dengan hati-hati. Kyla belum memiliki teknik itu.

Kyla tertinggal jauh dari kedua temannya, tak hanya mereka yang ribut karena temannya hilang, di asrama bawah, anak-anak lain juga tengah ribut entah membahas apa, sepertinya masih dengan topik yang sama, hilangnya teman seasrama.

Zita berjalan gontai, menuju lorong asrama bawah, penampilannya tentu berbeda dari hari-hari sebelumnya, keningnya berkerut ketika melihat murid-murid asrama riuh kesana kemari, sepertinya semalam Zita tak mengetahui mengenai hal yang terjadi di academy.

"Kyla!" Panggil Zita, Kyla mendongak ke arah suara, terkejut.

Surai hijau memandang Zita dalam-dalam, memperhatikan dari atas hingga bawah, itu betul, ia Zita, sahabatnya, "Astaga Zita! Aku hampir tidak mengenalimu." Kyla menutup mulutnya. Terkejut.

Zita tertawa kecil, "akhirnya, segelnya terlepas tadi malam."

"Dan penampilanmu sungguh berbeda, selamat ya! kau harus lebih sering berlatih," saran Kyla. Berjalan mendekat ke arah Zita.

"Kyla kenapa asrama ricuh seperti ini, tidak biasanya... " tanya Zita, pandangannya menyapu sekitar.

"Zita? Apakah kau semalam tidak ada di academy?"

Zita menggeleng, membuat Kyla segera menyentuh kepala Zita mengecek apakah sahabatnya yang satu ini baik-baik saja. Alhasil, Zita memang baik-baik saja.

"Apa yang terjadi?" Kali ini Zita kebingungan.

Dari tangga atas, seorang perempuan dengan surai merah menuruni anak tangga dengan cepat, berteriak memanggil nama Zita.

"Aku tidak tahu, ini harus dilaporkan jika Zita.... " Reen tak sengaja melihat Zita yang berdiri berhadapan dengan Kyla.

"Astaga Zitaaaaaa!!! Kau aku cari kemana-mana, dan kenapa kau berubah seperti ini? Kau baik-baik saja kan?" Heboh Reen.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ELEMENTER CLUSTERSWhere stories live. Discover now