"Makan nggak nih, gue laper," ucap Arkan menyela pembicaraan.

"Sana lo pesan sama Fino," perintah Fano.

"Enak aja lo, lo juga ikut pesan," balas Fino tidak terima.

"Lo harus merasakan juga jadi babu," lanjut Fino.

"Lo merasa terbebani?" tanya Orion.

"Eh, nggak gitu bos, aelah bercanda doang." Fino nyengir lebar.

"Sana pesan," titah Orion.

"Siap bos!"

Mereka bertiga segera memesan makanan tak butuh waktu lama mereka kembali ke meja dengan membawa nampan berisi bakso serta es teh.

"Itadakimas," ucap Fino ala-ala orang jepang saat mau makan.

"jal meokgeseumnida." Fano ikut-ikutan.

"Terus gue pakai bahasa apa dong?" tanya Arkan menatap Fano dan Fino.

"Bahasa alien," balas Fano.

"Oke."

"Sipapasi, sipapasipaga," ucap Arkan membuat tawa Fino dan Fano pecah sedangkan Elang serta Orion tersenyum tipis sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah teman mereka yang absurd.

"Ape dia kate tu raju?" tanya Fino menatap Fano.

"Dia cakap ... jangan lupa beli odading mang oleh," balas Fano.

"Rasanya seperti anda menjadi ironmen," sambung Fino.

Tawa kembali pecah diantara ketiganya, sementara Orion dan Elang mereka lanjut makan dengan tenang sesekali tersenyum tipis.

***

Di kelas Luka tengah duduk dengan seragam setengah kering juga rambut lepeknya yang hampir kering. Luka sedikit tidak nyaman karena pakaian dalamnya juga ikut basah membuat Luka bergerak gelisah, hal tersebut di lihat oleh salah satu siswa perempuan berkacamata yang tengah membaca buku dengan rambut di kuncir kuda, ia bukan nerd hanya sekadar memakai kacamata saja karena ia sedang membaca buku. Gadis itu melepaskan kacamata serta meletakkan bukunya ke atas meja.

"Lo nggak dingin?" tanyanya menatap Luka.

"Eh, eng-enggak kok," balas Luka melempar senyum kepada Lidia.

"Nih." Lidia mengulurkan tangannya sembari memegang paperbag.

"Pakai aja, nanti lo masuk angin," lanjut Lidia.

Ragu-ragu Luka menerima paperbag cokelat pemberian Lidia. "Makasih," ucap Luka.

"Um, sana lo ganti baju," titah Lidia.

Belum benar-benar keluar dari kelas, langkah Luka terhenti sebab Alexa dan kedua temannya menghadang jalan Luka.

"Mau kemana lo?" tanya Alexa.

"Aku mau ke toilet," jawab Luka.

"Apa itu di dalam paperbag." Ersya langsung merebut paperbag yang di pegang oleh Luka.

About Everything [END]Where stories live. Discover now