Siang menjelang, Kania dan Clara tengah menonton televisi bersama. Rico tengah tidur agar ia semakin membaik. Urusan kantor semua diserahkan kepada Manager sekaligus orang-orang kepercayaan Rico.

'Clara memang sahabat sejati, ia tidak meninggalkan Rico setelah tuduhan yang Rico berikan. Ia juga meluangkan waktunya untuk kesehatan Rico sementara aku tau urusan kantornya pasti sangatlah banyak.' Batin Kania sembari menatap Clara.

Ting Tung!

Suara bel rumah berbunyi. Clara dan Kania saling bertatapan satu sama lain. "Bi Sari, tolong bukakan pintu." Ujar Clara sedikit berteriak.

Mereka melanjutkan kegiatan mereka hingga tiba-tiba saja Bi Sari datang menghampiri mereka. "Non, itu ada orang yang mencari Tuan Rico. Katanya rekan bisnisnya yang baru saja datang dari luar Negeri."

Clara dan Kania berdiri secara bersamaan. "Yasudah, Bibi buatin minuman biar aku sama Kania yang bertemu dengan orang tersebut. Kondisi Rico sedang tidak memungkinkan untuk bertemu."

Setelah itu, Clara berjalan menuju ruang tamu di ikuti oleh Kania yang berjalan di belakangnya. Setibanya disana, Clara mendapati seorang pria yang tengah duduk.

Kania yang berada di belakang Clara kini berhenti di samping Clara dan melihat pria yang tengah duduk di sofa tersebut.

Pria tersebut tiba-tiba saja berdiri dan melepaskan kaca mata hitamnya sembari terus menatap Kania. Mereka berdua dapat melihat tubuh tegap atletis nan ideal dari pria tersebut.

"Kania?" Tanya pria tersebut sembari menunjuk Kania dengan jari telunjuknya.

Mendengar hal tersebut, Clara sontak langsung menatap Kania dengan tatapan bertanya-tanya.

"Er-erlan?" Kania balik bertanya kepada pria tersebut. Pria tersebut mengangguk dan langsung tersenyum lebar kearah Kania.

Erlan langsung berjalan mendekati Kania dan memeluknya dengan erat. Clara semakin dibuat penasaran dan bertanya-tanya dengan semuanya.

Kania membalas pelukan Erlan dan sesaat kemudian ia melepaskannya. "Kamu apa kabar?" Tanya Erlan.

"Tunggu!" Clara menyela Kania yang hendak menjawab pertanyaa Erlan. "Kalian saling mengenal?"

"Permisi, ini Bibi bawakan minuman." Bi Sari tiba-tiba datang membawa minuman. Clara mengajak semuanya duduk dan mulai berbicara.

Kania duduk di samping Clara dan mereka semua saling mengobrol. "Jadi, gue dulu sama Erlan sahabatan waktu SMA. Erlan Kakak kelas gue. Kita kenal waktu hari pertama masuk sekolah dimana gue siswa baru dan tengah menjalankan MPLS. Nah, Erlan ini Ketua Osisnya dan dari hari itu kita dekat dan sahabatan."

"Oh, jadi Erlan satu angkatan sama Andre yang brengsek dan bajingan itu?" Tanya Clara dengan spontan.

Kania langsung mencubit pelan paha Clara karena ucapannya. Clara hanya menggerutu kesal karena kesakitan. "Yakan emang beneran apa kata gue."

"Andre? Brengsek? Kania, apa yang telah di lakukan Andre?"

Kania hanya tersenyum. "Sebelum kita hilang kontak, aku sudah menceritakannya kalau dia selingkuh. Dan sekarang dia kembali."

"Kembali? Maksudnya?" Tanya Erlan tidak mengerti.

'Ada banyak yang seharusnya harus kita bicarakan Erlan. Mulai dari kamu yang tiba-tiba hilang kontak seakan-akan melupakan aku. Dan sekarang kamu datang kembali. Kenapa kamu hilang kontak dan tidak pernah menghubungiku bertahun-tahun? Ada apa?' Batin Kania.

"Kania, biar gue yang nyeritain semuanya ya?" Tawar Clara yang dibalas dengan anggukan oleh Kania.

Clara menceritakan semuanya yang dilakukan oleh Andre. Erlan mendengarkan dengan seksama dan ia mengepalkan tangannya menahan emosi ketika mendengar kebusukan Andre.

'Andre! Dari dulu lo memang brengsek! Kenapa dulu Kania bisa jadian sama lo, harusnya Kania bersama gue dan sudah bahagia saat ini. Tapo gara-gara Andre gue ga bisa miliki Kania. Dan disaat Andre menyakiti Kania, harusnya gue ads untuk Kania. Tapi, sehari setelah mendengarkan cerita Kania, gue malah menghilang dan membiarkan Kania terpuruk sendirian. Maafkan aku Kania, ada sesuatu yang tidak bisa aku ceritakan padamu Kania.' Batin Erlan.

"Jadi seperti itu ceritanya." Ucap Clara.

Erlan menatap Kania yang menundukkan kepala. Ia tersenyum kearah Kania. "Yang terpenting semuanya baik-baik saja."

"Silahkan diminum dulu. Kania, minum!" Ujar Clara.

Mereka semua meminum minuman buatan Bi Sari dan setelahnya mereka mulai berbicara kembali.

"Oh ya, Saya mencari Pak Rico. Apakah saya bisa bertemu dengannya? Kebetulan saya baru datang dari luar negeri dan berniat untuk melakukan kerja sama bersama Pak Rico."

"Pak Rico saat ini sedang sakit. Untuk urusan itu sebaiknya ditundah dulu. Pak Rico sedang dalam masa pemulihan dan dalam waktu cepat akan segera pulih." Sahut Clara.

Erlan mengangguk paham kemudian ia melirik kearah Kania. "Kania, kamu kok ada disini?"

Kania menoleh kearah Clara ketika mendengar pertanyaan Erlan. Apakah Kania harus menceritakan semuanya secepat itu kepada sahabat lamanya?

✧ ⃟ ⃟TO BE CONTINUED⃟ ⃟ ✧
.
.
.
┏━━━°❀°SPOILER NEXT CHAPTER°❀°━━━┓

┏━━━°❀°SPOILER NEXT CHAPTER°❀°━━━┓

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


HI, AUTHOR MAU MEMINTA MAAF APABILA TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN DALAM CERITA AUTHOR. AUTHOR BELUM SEMPAT REVISI, JADI AUTHOR MAU REVISI PAS UDAH TAMAT AJA. MOHON MAAF YA READERS:)

NAHLOH, HILANG DIKA, DATANGLAH ERLAN WKWKWKW. BANYAK KISAH YANG BELUM TERUNGKAP MENGENAI ERLAN DAN KANIA, SEPERTI APA KIRA-KIRA?

GILA YA, DEVAN SAMA ANDRE TIDAK ADA HENTINYA BUAT RUSUH. KALAU SAJA RICO TIDAK SAKIT, MUNGKIN DEVAN DAN ANDRE AKAN DIRINGKUS

MAKASIH YANG SUDAH MENEMANI AUTHOR SAMPAI SAAT INI

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!

FOLLOW AKUN AUTHOR!

AUTHOR SUDAH MENYIAPKAN CERITA BARU, PASTINYA GAK KALAH SERU. AUTHOR HARAP KALIAN MEMBACA CERITA BARU AUTHOR KELAK HEHEHE. SEE YOU

TYPO BERTEBARAN

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY HUSBAND IS BADBOYWhere stories live. Discover now