Chapter 39

9.1K 221 56
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Keesokan harinya, Kania terbangun karena merasakan sesuatu tengah memeluk tubuhnya. Ketika ia membuka matanya, ia melihat Rico tengah tidur sembari memeluk tubuhnya.

Kania menggeliatkan tubuhnya sembari menepuk-nepuk tangan Rico. Rico akhirnya ikut terbangun dan membuka matanya.

"Sayang, udah bangun? Morning." Suara serak Rico di pagi hari seperti candu bagi Kania.

Kania hanya diam karena ia masih tetap pada prinsipnya yaitu marah kepada Rico. Rico bangkit dan duduk sembari menatap kearah Kania yang masih berbaring.

"Bangun, udah pagi." Ujar Rico sembari menyentuh hidung Kania.

Kania hanya memalingkan wajahnya. 'Mengapa terasa begitu sakit, dalam rasa benci ini kenapa ada rasa cinta dan sayang untukmu?' Batin Kania sembari memejamkan matanya. Air mata menetes dari matanya dan Rico melihat hal tersebut.

Lantas, Rico langsung membopong tubuh Kania. Kania hanya pasrah sembari terus menangis. Kemudian Rico menurunkannya, dan sekarang mereka berdiri dan saling berhadapan.

Kania menatap kearah Rico. "Kenapa kamu memperlakukanku dengan baik?"

"Karena kamu Istriku."

"Kalau aku Istrimu, lalu kenapa kamu menjalin hubungan dengan Helena sampai-sampai dia hamil?"

Kania memegang bahu Rico dengan kedua tangannya. Kemudian ia menggoyang-goyangkan bahu Rico. "Aku cinta sama kamu! Aku sudah jatuh cinta sama kamu! Tapi apa balasan yang ku dapatkan? Kamu menyakitiku Rico, kamu menyakitiku hiks."

Rico langsung memeluk tubuh Kania dengan erat. Matanya berkaca-kaca seakan-akan ingin ikut menangis bersama Kania.

'Maafkan aku Kania. Aku lebih mencintai Helena dari pada kamu. Maafkan aku.' Batinnya seraya terus memeluk Kania dengan erat.

Kania menangis sesenggukan sembari terus mengatakan kata yang sama. "Aku mencintaimu tapi kenapa kamu menyakitiku?"

"Aku minta maaf Kania. Sebenarnya aku menyayangimu, sangat menyayangimu."

"Semua kata-katamu hanyalah pemerah bibir. Hiks-hiks."

"Ceraikan saja diriku, menikahlah dengan Helena."

Rico melepaskan pelukannya ketika mendengar perkataan Kania. Matanya terbelalak mendengar hal itu.

"Apa maksudmu berkata seperti itu?"

"Benarkan, lebih baik kamu menikah dengan Helena."

"Aku tidak akan menceraikanmu." Tegas Rico.

"Sudahlah Kania, pernikahan kita terjadi karena hutang. Kamu cukup menjalankan tugasmu sebagai Istri." Sambung Rico dengan suara parau sembari membuang wajahnya menghindari untuk menatap Kania. Lalu pergi menuju kamar mandi.

'Mata Rico berkaca-kaca. Apa dia mulai mencintaiku? Dia takut kehilangaku?' Kania tersenyum seperti mendapat secercah harapan ketika melihat mata Rico tadi. Walaupun Rico membuang wajahnya, akan tetapi Kania dapat melihat hal tersebut cukup jelas.

Hati Kania semakin ragu dan bimbang. Ia menatap kamar mandi tempat dimana Rico tengah membersihkan diri diiringi dengan beberapa tetes sisa air matanya.

"Aku akan berusaha mempertahankan pernikahanku. Aku akan membuat Rico jatuh cinta denganku. Masalah Helena, aku tidak akan membiarkan Rico menikah dengannya toh nanti Anaknya akan berada di keluarga ini. Ya, aku harus membuat Rico jatuh cinta kepadaku sama seperti aku mencintainya."

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang