Chapter 56

8.8K 219 39
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Dua hari berlalu tanpa ada perubahaan apapun. Dika memohon-mohon pada Kania agar Kania mau memaafkannya. Karena melihat keseriusan dimata Dika, akhirnya ia memaafkan Dika dengan syarat Dika tidak boleh dekat-dekat lagi dengan Kania.

"Lupakanlah perasaanmu padaku. Jangan temui aku lagi kalau tidak bisa menghilangkan rasa itu."

Dika mengangguk dengan pelan. "Baiklah jika itu maumu. Minggu depan aku juga akan pergi dari kota ini. Aku akan kembali ke negara asalku meneruskan usaha restoran milik Ibuku."

"Aku sadar aku tidak bisa menghapus perasaanku padamu. Jadi, aku akan pergi agar tidak bertemu denganmu kembali. Biarkan rasaku ini hilang bersama waktu, lagipula kamu tidak akan mau bertemu denganku apabila rasa ini masih ada bukan? Jadi, ini adalah pilihan terbaik. Sekali lagi Maaf."

Kania kaget mendengar ucapan Dika. "Dika ... gue juga minta maaf karena gue ... tidak bisa menerima cinta lo. Tapi kita masih bisa berteman baik tanpa ada perasaan itu. Lo ga perlu pergi kemana-mana."

"Tidak apa Kania, aku yang salah karena mencintai Istri Orang. Aku mendoakan agar kamu diberikan pilihan terbaik soal hubunganmu. Keputuskanku sudah bulat dan tekadku kuat. Aku pamit pergi Kania."

Kania hanya menghela nafasnya panjang mendengar perkataan Dika. Tiba-tiba saja muncul Aldi dari dalam rumah yang membuat Dika sedikit canggung.

"Ada apa?" Tanya Aldi dengan singkat.

"Tidak ada apa-apa Abang, Dika kesini cuma mau pamitan."

Setelah berbincang-bincang, akhirnya Dika berpamitan untuk pulang. Dan beberapa hari setelah hari itu, Dika sudah tidak terlihat lagi. Taman dimana Dika bekerja juga sekarang sudah sepi karena tidak adanya foodtruck milik Dika. Sepertinya Dika sudah benar-benar pergi.

Aldi mengantarkan Kania untuk pergi kerumah Rico. Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi hidup Kania karena hari ini ia akan bercerai dengan Rico.

Ia menekan bel pintu rumah Rico kemudian Bi Sari membukakan pintu. Bi Sari mempersilahkan Kania dan Aldi masuk sementara ia akan memanggilkan Rico.

Rico turun dari tangga dengan tatapan sayu, ia menatap dalam Kania sembari berjalan. Hingga akhirnya Kania berdiri dan Rico tiba di hadapannya.

Sesak memenuhi dada Kania karena ia harus mengatakan hal ini kepada laki-laki yang sebenarnya sangat ia cintai itu.

Ia memberikan sebuah surat dimana pada surat tersebut sudah tercantum tanda tangannya. "Ini surat perceraian kita. Tolong kamu tanda tangani."

Rico diam tak bergeming, ia masih tidak percaya Kania akan melakukan semua hal itu kepadanya. Terlihat keputus asaan diwajah Rico melihat surat yang ada di tangan Kania.

Aldi hanya menghela nafasnya karena ia tidak mau ikut campur rumah tangga Adiknya. Ia sebenarnya kasihan kepada Rico akan tetapi ia tidak terima akan pelakuan Rico kepada Adiknya selama ini.

Rico menerima surat tersebut dan membacanya. "Kania, apa aku sedang bermimpi?" Tanya Rico dengan mata berkaca-kaca.

Kania menggelengkan kepalanya, air matanya sudah menetes terlebih dahulu karena ia tidak kuasa menahan semua ini.

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang