Chapter 44

8.4K 211 36
                                    

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

"Memang bedebah si jalang Helena itu. Kurang ajar banget jadi orang." Clara terus-terusan memaki Helena selama berjalan menuju kamar.

"Sudah, lupakan saja Clara." Balas Kania dengan suara parau.

Mereka berdua masuk kedalam kamar Kania. Clara membantu Kania berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian yang basah karena air kolam.

"Berdiri bentar ya, gue ambilin pakaian buat lo. Sebelumnya maaf kalau gue lancang buka-buka lemari lo."

Kania mengangguk pertanda memberikan izin kepada Clara. Clara mengambil pakaian untuk Kania lengkap dengan bra dan juga CD milik Kania sendiri.

"Nih." Ujar Clara memberikan pakaian yang ia ambil tadi.

Kania sedikit malu karena Clara juga mengambil pakaian dalamnya.

"Gausah malu, sama-sama cewe wajar. Yaudah gue ke kamar sebelah ganti baju juga ya. Nanti gue balik kesini." Clara berpamitan lalu kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang basah.

Beberapa menit kemudian, Kania sudah selesai berganti baju dan kini ia tengah duduk dengan tatapan melamun diatas ranjang. Hingga suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk." Sahut Kania pelan.

Tak lama pintu kamar terbuka dan nampaklah Clara yang tengah berdiri kemudian berjalan masuk kedalam kamar Kania sembari membawa sebuah gelas di tangannya.

"Minum dulu, biar lo ga masuk angin." Seru Clara sembari menyodorkan gelas tersebut.

Kania menuruti kemauan Clara dan meminum minuman hangat dari gelas tersebut yang ternyata adalah teh.

"Makasih, lo udah baik banget sama gue. Lo udah seperti sahabat gue sendiri, yang ada dikala senang dan susah. Makasih banget Clara, gue gatau kalau ga ada lo gue akan seperti apa."

Clara tersenyum mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kania. Kata-kata tersebut terdengar tulus lalu ia duduk ditepi ranjang. "Sama-sama Kania. Itulah kenapa gue gasuka kalau Rico sama si jalang itu."

"Gue gatau harus bagaimana lagi. Gue udah mencoba mempertahankan hubungan gue sama Rico, tapi ...." Ujar Kania menggantung.

"Tapi dia masih saja tidak pernah berubah." Sambung Kania.

Clara menenangkan Kania dan mengajak Kania untuk selalu berfikir positif walaupun Clara sendiri tidak bisa untuk berfikir positif terhadap Rico dan Helena.

*****

"Kamu kenapa sih pake dorong Kania? Itu Anak orang! Kalau dia mati bagaimana?" Tanya Rico disertai amarah kepada Helena.

Helena hanya duduk diam dan menunduk karena tidak berani menatap Rico yang tengah marah.

"Benerkan kalau kamu yang dorong Kania sampai dia jatuh ke kolam!?"

Helena masih diam tidak menjawab, hal itu membuat Rico naik pitam kepada Helena.

"JAWAB!" Bentak Rico dengan keras yang membuat Helena kaget.

"I-i-iya." Gugup Helena.

Rico mengacak-acak rambutnya kesal mendengar jawaban Helena. Ia tidak tau apa yang ada di otak Helena.

"Maafin aku sayang, aku menyesal." Helena merengek sembari terus menunduk memohon-mohon maaf kepada Rico.

Rico menatap kearah Helena. Ia tidak tega melihat Helena seperti itu, ia mendekati Helena dan membelai rambutnya.

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang