Chapter 1

41.2K 943 6
                                    

Sebelum membaca, Author mau menagih uang parkir terlebih dahulu. Uang parkir-nya cukup kalian bayar dengan cara vote. Cuma dengan cara vote!

Simple kan:)

Jangan lupa berikan komentar kalian agar Author semakin giat menulisnya:)

Share juga cerita ini ke sosial media kalian. Ajak teman literasimu, doi, atau mantan kalian untuk membaca cerita ini:)

WARNING!!

Cerita ini merupakan murni dari pikiran Author. Apabila terdapat kesamaan judul, tokoh, latar, alur, konflik, dan sebagainya. Merupakan suatu ketidaksengajaan.

Mengandung banyak adegan dewasa! Bijaklah dalam memilih bacaan dan ambil sisi positif dari apa yang kamu baca.

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Matahari menyembunyikan dirinya di balik gumpalan awan mendung yang sudah memenuhi langit pagi ini. Kania masih berada di atas ranjangnya lengkap dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Perlahan-lahan ia mulai menggeliatkan tubuhnya dan dengan perlahan pula ia mulai membuka matanya.

"Hoaaammmmm!" Kania menutupi mulutnya dengan tangannya dikala ia tengah menguap.

Ia bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam rumah kecilnya. Tak sengaja ia melihat jam dinding dan langsung berteriak.

"Apaaaa! Gilaaa! Sudah jam 9?!" Teriaknya lalu berlari kearah kamar mandi kemudian masuk kedalamnya.

Ia mulai melepaskan satu-persatu pakaian yang ia kenakan. Ia mengambil gayung kemudian mulai membasahi badannya.

Lima belas menit ia berada di dalam kamar mandi kemudian ia keluar hanya melilitkan handuk di dadanya. Ia segera masuk kedalam kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya kemudian masuk lalu menutupnya kembali.

"Aaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Kania dengan keras dari dalam kamarnya.

"Abang ngapain disini!" Kesal Kania mendapati Kakaknya berada di dalam kamarnya.

Aldi terus berbaring di atas ranjang tanpa menggubris Kania. "Keluar, aku mau ganti baju," Seru Kania.

Aldi mulai bangkit dan melihat tubuh adiknya yang sintal dan sexy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldi mulai bangkit dan melihat tubuh adiknya yang sintal dan sexy. Kania sedikit takut saat menyadari tatapan Aldi yang tidak mengenakkan baginya.

"Abang minta uang dong sayang, setelah itu abang keluar." Bisik Aldi di telinga Kania sembari sesekali menghembuskan nafasnya dengan kasar di telinga Kania.

Kania menelan ludahnya dan sedikit berangsur menjauhi Aldi. "A-aku tidak pu-punya uang."

Mendengar balasan dari Kania, Aldi sedikit kesal karena adiknya tidak mau memberinya uang. Dengan sigap ia mendekat kearah Kania lalu mencekik leher Kania.

MY HUSBAND IS BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang