11 | Wiparita

1.7K 327 75
                                    

11 | Wiparita
Kekeliruan



***



Malang, 20 Mei 2020

Malam ini Sri tengah memikirkan banyak hal yang terjadi selama satu tahun terakhir. Tentang mimpi-mimpi anehnya mengenai Ken yang masih berlanjut hingga kini, tentang cerita yang ditulis olehnya, mengenai Dyah Ayu Cahyaningtyas di dunia nyata yang ia temui beberapa bulan yang lalu, tentang Attack on Titan yang membuat emosinya tidak stabil, mengenai sosok Adhikara yang beberapa kali menyambangi mimpinya saat gadis tersebut sedang merasa down, serta mengenai tatapan tak kasat mata yang menghantui malamnya saat melakukan revisi FMFLY. Selepas menemani Damar melakukan registrasi, Sri hanya mampu terdiam ketika mengetahui bahwa kondisi Ayu dan Elang tengah kritis. Mereka berdua terjebak dalam koma dan Sri terpaksa pulang ketika hari sudah semakin malam, meninggalkan Damar dan orangtua dari kedua korban di rumah sakit. Lagipula tepat pada hari itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan demi mencegah penyebaran Covid-19. Bapak dan ibunya cemas, meminta putri semata wayangnya itu segera pulang dan menjemputnya di pintu masuk rumah sakit.

Kini, ia tengah berdebat dengan Dipuy mengenai perizinan nama lengkap Dipuy sebagai salah satu tokoh ceritanya. Sahabatnya itu masih belum rela namanya digunakan, terlebih ia amat cemburu kepada Hayam Wuruk yang setahun belakangan ini amat digilai oleh Sri. Gadis itu jelas mengamuk dan mengatakan bahwa ia bukan menggilai Hayam Wuruk, hanya mengaguminya. Di tengah perdebatan itu, Dipuy merasa aneh ketika sahabat perempuannya tiba-tiba terdiam saat melihat layar gawainya. Dengan tingkat penasaran yang sangat tinggi, ia mengintip sahabatnya.


@srirajasanagara wants to send you a message.


"Kenapa ada akun yang pakai namanya Hayam Wuruk?" tanya Dipuy, membuat Sri mengendikkan bahu. "Jangan-jangan itu akun bodong. Tidak mungkin jika Hayam Wuruk yang asli masih hidup hingga saat ini dan membaca ceritamu."

"Diam, Puy." Masih merinding, gadis itu merasakan ada tatapan tajam yang menghujami punggungnya. Sri menekan notifikasi tersebut, dan sepasang sahabat itu membaca pesan yang dikirimkan oleh akun misterius tersebut.


@srirajasanagara
ceritanya bagus, aku suka.


Dahi Dipuy mengernyit, sedangkan Sri memilih untuk melihat profil akun tersebut. Dalam bio-nya tertulis "tampan, muda, bertalenta". Keduanya langsung tertawa terbahak-bahak, membenarkan jika Hayam Wuruk masuk ke dalam tiga kriteria tersebut. Meski begitu, jantung Sri masih berdegup kencang. Bagaimana jika pemilik akun tersebut memang reinkarnasi Hayam Wuruk atau bahkan sang maharaja sendiri? Ingin menggali lebih jauh, ternyata akun tersebut terkunci. Sangat misterius, Sri terdiam di atas ranjangnya selama beberapa saat untuk memikirkan beberapa kemungkinan.

"Puy, aku harus membalas bagaimana?" tanya Sri dengan raut kebingungan.

Dipuy tertawa dan ikut berbaring di atas ranjang bersama dengan sahabatnya itu. Lelaki itu tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang lucu. Sri memang lucu sedari dulu, bahkan rasanya hanya gadis itu yang mampu membuat seorang Dwiputra Rajasanagara tertawa membahana, hingga terkentut-kentut. Kali ini, sahabatnya itu terlihat sangat menggemaskan di mata Dipuy. Antara terkejut, bingung, semua bercampur menjadi satu di wajah Sista Sarkara. "Nyu, jangan-jangan kamu memang berpikiran kalau pemilik akun itu Hayam Wuruk yang asli? Bangun Manyu, ini sudah lewat berapa abad sejak kematian sang maharaja? Kalaupun masih hidup, beliau tidak akan menunjukkan dirinya secara gamblang hanya karena kamu menulis fiksi sejarah tentangnya. Satu hal lagi, orang-orang yang memiliki rentang hidup yang lama tidak akan tinggal di pertengahan kota dan memanfaatkan teknologi seperti kita. Mereka akan tinggal sederhana di kaki gunung atau hutan belantara."

PratiwimbaWhere stories live. Discover now