PART 45

12.3K 628 32
                                    

Permisi yang lagi ranjin update mau lewat 😌

Gak nyangka banyaknya yang ingin happy ending.

Gantung lebih asik gak sih guys?

***

Tak terasa, lima hari telah berlalu. Hari ini Firhan sudah siap dengan outfit santainya. Ia ingin menemuai Shila. Kemarin-kemarin ia sibuk dengan sekolahnya. Ya Firhan sudah kembali sekolah. Tapi anehnya ia tidak bertemu dengan Satya sama sekali, mungkin saja Satya menghindarinya atau lebih tepatnya tidak ingin melihat wajahnya, mungkin sahabat sekaligus kakak iparnya itu pindah di kelas yang berbeda dengannya.

Firhan membulatkan tekad untuk berusaha mengambil hati Shila kembali. Tetapi saat ia membuka pintu depan, di sana sudah berdiri seorang perempuan dengan dress selutut yang melekat pada tubuh rampingnya.

"Firhan! Kamu mau kemana? Kamu udah cerai'kan sama si bocah itu? Kamu mau'kan nikah sama aku?" Kania menahan tangan Firhan ketika lelaki itu ingin menaiki mobilnya. Ya, wanita itu Kania.

Firhan menarik napas lelah. Ia sudah capek dengan ini semua. Perlahan tapi pasti, Firhan melepaskan cengkraman Kania pada lengan bawahnya.

"Kan, udah deh gak usah drama lagi. Aku tau, malem itu kita gak ngelakuin apa-apa. Kalo kamu dendam sama aku karena jadi penyebab Aya gak ada, aku minta maaf sama kamu. Aku bener-bener nyesel. Aku juga gak mau dia meninggal Kan... "

"... Aku tau aku jahat, tapi gak gini Kania. Kamu gak harus ngelakuin ini buat bikin aku hancur. Udah cukup aku hancur karena nyalahin diriku sendiri. Tapi untuk hal ini, bukan cuma aku yang hancur, orang yang gak tau apa-apa kayak Shila juga kena imbasnya... "

"... Kita manusia berpendidikan Kania, apa pantes orang berpendidikan rela merendahkan harga dirinya sendiri untuk menghancurkan orang lain? Aku tau kamu udah dewasa, bisa bedain mana yang salah mana yang bener," setelah mengucapkan kata-kata itu, Firhan masuk ke dalam mobilnya. Rusak sudah moodnya untuk menemui Shila.

Sedangkan wanita yang sedari tadi hanya diam itu perlahan mengeluarkan isak tangisnya. "Gue keterlauan ya? Ternyata gue lebih bego dari Firhan," Kania menangis. Ya dia tersadar setelah ucapan Firhan yang begitu panjang tadi keluar. Ia terlalu dibutakan oleh dendam bukan? Aya pasti malu punya kembaran seperti dia.

Harusnya ia mendengarkan apa kata Kevin, tapi mau bagaimana lagi? Sudah terjadi. Dengan langkah pelan Kania pergi meninggalkan pekarangan rumah itu.

***

Shila kembali tinggal di apartemen Satya. Ia takut Firhan akan menemuinya lagi jika ia masih di rumah Mommy Poppy nya. Tempat ini aman dari Firhan bukan? Dia tidak tau tempat ini.

Ketika Shila pulang berbelanja dari supermarket, ia berpapasan dengan Franzel di lobi yang sepertinya baru pulang kuliah.

"Hai," sapa Shila.

"Ha-hai. Kok lo balik lagi ke sini sih Shil? Bukannya lo udah baikan sama suami lo?" heran Franzel ketika melihat Shila yang ada di apartemen ini. Ia kira Shila sudah berbaikan dengan Firhan karena bukti yang kemarin ia beri.

Shila tersenyum kecut, "kapan? Gue udah mutusin buat cerai dari dia kok," ucapan Shila memang terdengar sangat santai, tapi tidak dengan sorot matanya yang menunjukan kesedihan, mungkin?

Franzel hanya menganggukan kepalanya. Tidak ingin memperpanjang pembahasan ini.

Franzel melirik barang bawaan Shila yang cukup banyak dan sepertinya lumayan berat. "Sini gue bawain," Franzel merebut kantong belanjaan Shila lalu berjalan mendahului Shila. Shila hanya tertawa kecil dibuatnya.

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Where stories live. Discover now