PART 28

10.5K 669 9
                                    

Di part ini mengandung kata-kata kasar ya guys. Jadi mohon bijak untuk tidak ditiru😉

Ayo dong komen, biar ratu seneng. Biar semangat juga updatenya😢

***

Halo?'

Sial suara itu suara yang sudah lama tidak Firhan dengar, itu suara Kania. Benar-benar suara Kania. Tapi bagaimana bisa?

Firhan membeku ditempatnya. Disebrang sana suara itu terus memanggil namanya. Rasa itu kembali meluap ditimpa dengan rasa rindu yang hebat. Lidahnya tidak bisa mengucapkan apapun. Setetes air mata jatuh begitu saja. Perasaannya campur aduk.

Amarah Firhan memuncak ketika orang disebrang sana berkata, 'Han aku kangen kamu, kamu kemana aja? Aku nunggu kamu terus disini.'

Bisa-bisanya orang itu berkata ia yang kemana? Bukankah harusnya Firhan yang berkata begitu? Firhan membanting ponselnya pada tembok disebrangnya. Ponselnya hancur begitu juga dengan hatinya. Ia tidak bisa berfikir jernih saat ini. Ia pergi begitu saja, tidak memedulikan lagi tugas yang diberikan oleh pak Rudi. Dan ada satu lagi yang Firhan lupakan, Shila.

Firhan pergi dengan mobilnya. Melajukannya dengan kecepatan tinggi. Memukul stirnya sekuat tenaga seakan akan stir itu pantas untuk mendapat pukulan darinya.

"Arghhh Kaniaaaa please... Hahaha you are stupid Firhan," Firhan terus berbicara sendiri, memaki dirinya lalu tertawa. Ia seperti orang gila saat ini.

Firhan menghentikan mobilnya di depan sebuah club malam yang sudah lama tidak ia datangi semenjak kejadian itu. Firhan keluar dari mobilnya lalu memasuki tempat itu dengan amarah yang masih tersulut. Tangannya terkepal kuat. Entah sebenarnya ia marah karena apa. Karena Kania yang tiba-tiba datang kah? Atau karena ia kesal dengan perasaan lamanya yang datang disaat ia sudah mulai berdamai dengan masa lalu?

Firhan duduk sendirian di pojok ruangan dengan satu botol minuman berkadar alkohol tinggi yang dipesannya. Ia meminumnya tanpa berfikir akan dampak yang akan terjadi nantinya. Ia juga melanggar janjinya yang katanya tidak akan menginjakkan kaki ke tempat haram itu lagi. Firhan benar-benar kehilangan akal setelah mendapat pesan dari orang yang menyebut dirinya Kania. Sehebat itu pengaruh Kania dalam hidup Firhan.

Setelah menghabiskan satu botol minuman, Firhan beranjak dari duduknya. Alkohol sudah mempengaruhi kesadaran Firhan.

Firhan menghampiri mobilnya. Membuka kunci dengan susah payah karena kesadaranya yang sudah separuh hilang. Firhan melajukan mobilnya dengan pelan. Mengingat ulang apa yang sudah terjadi. Sumuanya terjadi sangat cepat bukan? Hahaha Firhan sangat menyedihkan saat ini.

Mobil Firhan berhenti di depan sebuah rumah yang didominasi oleh warna putih dan coklat. Ya itu rumah Firhan dan Shila. Ternyata Firhan masih ingat ada orang yang sedang menunggunya saat ini.

Firhan keluar dari mobilnya membuka pintu rumah dengan gampang, karena pintunya memang tidak dikunci.

Sedangkan di dalam sana ada orang yang terusik tidurnya karena mendengar deru mesin mobil. Shila mengerjapkan matanya sejenak, ternyata ia ketiduran di meja makan saat sedang menunggu Firhan pulang. Shila langsung terbangun dari duduknya ketika menyadari bahwa itu mungkin saja suara mobil Firhan.

Buru-buru Shila merapikan bajunya lalu berlari ke pintu depan untuk memastikan. Ketika sampai di ruang tamu ada orang yang berjalan sempoyongan dengan kepala menunduk dan baju acak-acakan. Dari postur tubuhnya sih orang itu seperti Firhan. Tapi apa mungkin itu Firhan?

Shila mendekati orang tersebut. Ia harus benar-benar memastikan siapa orang itu. Bau alkohol yang menyengat menyapa indra penciuman Shila. Ketika tiga langkah lagi Shila akan mendekati pria tersebut, orang itu menunjukan wajahnya. Ternyata itu suaminya, Firhan.

Shila segera mendekati Firhan. Ia memegang kedua pundak Firhan.

"Mas kamu mabuk? Kamu dari mana aja sih? Aku khawatir sama kamu tau nggak? Aku nelponin kamu, chat kamu, tapi handphone kamu gak aktif. Aku... " ketika Shila ingin melanjutkan ucapannya orang dihadapannya berteriak keras didepan wajahnya.

"BACOT LO!! AWAS GUA MAU LEWAT!! NGALANGIN JALAN AJA ANJING... GADA OTAK LO TOLOL!!" Firhan mendorong Shila dengan keras, membuat sang empu jatuh menabrak sofa yang ada di belakangnya. Shila tentu saja terkejut mendengar semua makian Firhan. Ia jadi tidak yakin apa orang yang dihadapannya saat ini benar-benar suaminya.

"Mas? Itu kamu kan? Mas Firhan suami aku kan? Mas kenapa?" Shila berusaha bersuara melawan ketakutannya saat ini. Firhan terlihat sangat mengerikan sekarang. Tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padanya.

"Hah? Apa? Gue suami lo? Hahaha mimpi lo! Gua tuh cintanya sama Kania!" Firhan terus saja merancau tidak jelas.

Shila tersenyum pahit ditempatnya. Meratapi nasibnya. Ternyata rasa cinta Firhan pada Kania lebih besar dibandingkan dengan rasa sayangnya pada Shila. Ahhh apa iya Firhan sayang pada Shila? Sepertinya tidak.

"Kania ya? Ternyata dia lagi yang bikin mas Firhan berubah. Huft padahal dia udah gak ada ya di dunia ini, tapi kayaknya mas Firhan emang beneran cinta sama dia," gumam Shila lirih lalu sebutir air matanya jatuh.

Shila mendongak ketika mendengar suara seperti orang jatuh. Ia menghapus air matanya segera, mencari keberadaan Firhan yang ternyata sudah tidak ada di tempatnya tadi.

Shila berlari ke arah tangga. Di sana terlihat Firhan yang terbaring pingsan tepat di dekat anak tangga.

"Mas Firhan! Astagfirullah," Shila menghampiri Firhan yang terbaring. Berusaha membawa Firhan ke sofa terdekat. Setelah susah payah memapah Firhan yang cukup berat, Shila berhasil membaringkan Firhan di sofa ruang tamu.

Shila melepaskan sepatu pantofel Firhan juga kaos kakinya tanpa rasa jijik. Shila menatap sebentar wajah Firhan lalu tersenyum. "Aku harap yang tadi itu bukan kamu mas," Shila melegang meninggalkan Firhan untuk menyimpan sepatu Firhan dan mengambil selimut.

Shila kembali dengan selimut di tangannya. Ketika ia tidak sengaja menyentuh leher Firhan, Shila merasakan suhu yang berbeda. Suhu badan Firhan terasa lebih panas. Apa Firhan demam? Shila mengecek sekali lagi dan hasilnya sama, badannya panas.

"Astagfirullah mas kamu tuh sebenernya kenapa sih?" ucap Shila seraya mencari kotak P3K mencari kompres penurun panas.

Shila menempelkan kompresan dengan gel itu ke kening Firhan. Merapikannya dengan teliti.

Katakan Shila bodoh karena masih peduli dengan Firhan yang tadi sudah memakinya habis-habisan. Tapi mau bagaimana lagi? Shila sudah terlalu yakin dengan perasaannya pada Firhan.

Shila duduk dibawah sofa  samping Firhan tertidur. Ia menggenggam tangan Firhan yang ada sedikit bercak merah akibat ia membanting ponselnya.

"Mas aku akan berusaha buat kamu cinta sama aku. Aku janji akan gantiin posisi Kania dari hati kamu. Semoga aku bisa ya," Shila tersenyum menatap mata Firhan yang terpejam tenang. Mengeratkan genggaman tangannya pada Firhan seakan menyalurkan perasaannya saat ini. Dan akhirnya Shila tertidur dengan kepala di atas perut Firhan dengan tangan yang masih bertaut.

***

Kok jatohnya kayak sinetron hidayah ya. Dahlah ratu mentok mikir😖

Ratu juga mau minta saran dong yang cocok jadi castnya Firhan siapa ya kira-kira

Vote &  comment ❤

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Where stories live. Discover now