PART 36

10.9K 630 40
                                    

Happy reading guys ❤
Makasih yo yang masih stay disini 😘

***

Baru tadi malam Shila pergi, rasanya seperti ada yang kurang. Tidak ada Shila yang tertidur disampingnya dan tidak ada Shila yang membuat sarapan ala kadarnya dengan wajah ditekuk.

Apakah Firhan sudah merindukan Shila? Sepertinya bullshit sekali jika Firhan mengucapkan itu.

Setelah menuntaskan tadarusnya Firhan kembali mengingat saat tadi malam Shila pergi.

Flash back on

Terlihat Shila yang berlari menuruni tangga dengan baju yang sudah berganti menjadi dress putih dengan kerah sedikit tinggi dan tas hitam yang menggantung dibahu kirinya. Ia juga membawa jaket denim ditangan kanannya.

"Ayo Bang," Shila melewati Firhan begitu saja dan langsung menarik tangan Satya yang masih bertatapan sengit dengan Firhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo Bang," Shila melewati Firhan begitu saja dan langsung menarik tangan Satya yang masih bertatapan sengit dengan Firhan.

"Shil, kamu mau kemana sih? Kamu gak boleh pergi," Firhan menahan tangan Shila yang bebas.

"Heh lo gak denger tadi, dia mau pergi sama gue. Mau pergi kemana kek terserah dia lah." Satya mendorong bahu Firhan hingga cekalan tangannya pada Shila terlepas.

"Mas, plis aku harus pergi sekarang. Urusan aku balik atau nggaknya itu tergantung kamu. Kalo kamu mau aku balik, aku bakal balik, tapi saat kamu yakin kalo emang bener-bener aku yang kamu mau," setelah mengatakan itu Shila pergi dengan Satya yang mengekor di belakangnya.

Kalian tau 'kan Firhan itu begonya keubun-ubun? Dia hanya diam melihat Shila pergi. Tidak mencegah Shila kembali. Ya membiarkannya begitu saja. Bukankah itu semakin membuatnya jelas bahwa Firhan tadi tidak benar-benar menahan Shila pergi.

flashback off

"Bentar deh, kok mommy atau poppy gak ada telfon gue ya? Seharusnya kalo Shila balik ke rumah orang tuanya pasti mereka tanya sesuatu dong ke gue. Apa Shila emang gak ke rumahnya ya? Terus dia pergi kemana? Sama Satya sih gak mungkin banget... Ck, bego banget sih lo Han biarin dia pergi," cih, sadarnya telat bego.

"Ayo Han mikir, gimana caranya biar Shila balik. Telfon Satya terus maksa dia buat kasih tau tempat Shila sekarang? Gak mungkin diangkat juga sama dia. Cari ke kampus Shila? Gue aja gak tau jadwal ngampus dia kapan. Tanya ke temen-temen Shila? Gue juga gak tau siapa aja temennya. Satu-satunya cara, nemuin Satya di Akademi." Satya cepat-cepat mengganti baju koko yang dipakainya sekarang dengan seragam sekolahnya.

"Ck, dasinya dimana sih? Kaos kakinya juga mana? Atributnya? Argh," Firhan membongkar seluruh lemarinya tidak sabaran. Tanpa Shila memang sulit, yang biasanya bajunya sudah tertata rapi di atas ranjang setelah ia mandi, sekarang tidak. Ia harus benar-benar mencarinya sendiri. Entahlah, padahal dulu saat ia masih asrama, ia tidak merasa sesulit ini. Apa mungkin karena Firhan sudah terbiasa dengan Shila? Dua bulan mereka satu atap sudah cukup lama bukan?

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Where stories live. Discover now