PART 38

10.3K 573 32
                                    

Hey guys, btw panggil gua ratu aja ya, kalo 'thor' atau 'author' kek agak gimana gitu. Tapi terserah kalian juga sih 😀

Happy reading ❤

***

Sudah seminggu Firhan mencari Shila. Tapi ia tidak menemukan petunjuk satu pun. Ia setiap hari setelah pulang sekolah selalu menunggu Shila di depan kampusnya. Tapi hasilnya sama, ia tidak melihat Shila seujung kuku pun berada disana. Firhan juga sudah menghubungi semua apartemen, tapi tidak ada yang tinggal disana atas nama Shila. Nomor Shila juga tidak aktif, mungkin Shila sudah memblokir kontaknya.

Setiap kali Firhan bertanya pada Satya lelaki itu selalu menghindar. Sampai waktu itu Firhan hampir adu jotos dengan Satya karena ia hanya bungkam, tidak menjawab pertanyaan Firhan.

Firhan membaringkan tubuhnya. Kepalanya sangat sakit saat ini. Bukan hanya tentang Shila yang ia pikirkan, tapi tentang pak Rudi juga yang selalu menanyakan jawaban tawaran kerjanya.

Orang tuanya dan orang tua Shila tidak tau jika saat ini Shila pergi. Bahkan Satya pun sepertinya memang tidak ingin kedua orang tuanya tau tentang masalah ini. Dia benar-benar menutupi keberadaan Shila dari semua orang.

Ketika Firhan hampir memejamkan matanya, ponselnya terus-terusan berbunyi menandakan adanya pesan masuk.

+62 85xxxxxxx
Hai Firhan
Malem ini bintangnya bagus banget ya
Jalan yuk Han
Aku ke rumah kamu sekarang ya
Tunggu aku lima belas menit lagi ❤
I love you 😘

Firhan mengabaikan pesan tersebut. Ia terlalu malas untuk sekedar membalas pesan itu.

Ia bangkit dari ranjangnya. Melihat ke seluruh kamarnya yang benar-benar berantakan. Baju kotor berserakan dimana-mana. Cucian piring yang berada diatas nakas begitu saja. Pintu walk in closet yang terbuka menampakan isinya yang sudah tak karuan. Firhan bahkan tak sempat membereskannya, ia terlalu sibuk mencari Shila.

"Shila kamu dimana?" gumam Firhan lirih, entah hatinya terasa sakit. Apa hanya dia yang berantakan tanpa Shila? Atau Shila juga merasakan hal yang sama dengannya?

Tiba-tiba ingatan Firhan kembali pada saat ia menelpon salah satu teman Shila. Franzel! Sepertinya hanya dia yang tau sekarang Shila ada dimana.

Dengan segera Firhan mengirim pesan pada nomor yang waktu itu Maretha kirimkan padanya.


Assalamu'alaikum
Boleh saya minta nomor laki-laki yang waktu itu kamu sebut? Franzel?

Baru beberapa detik pensannya terkirim, tapi disana sudah terlihat ceklis yang tadinya berwarna abu menjadi biru, yang tandanya orang tersebut telah membacanya.

Ailsya
Wa'alaikumsalam
Yah kak, maaf saya gak punya nomornya
Tapi kalo memang penting saya usahain deh buat cari

Terimakasih, Ailsya

Hanya ini satu-satunya harapan Firhan. Mendapatkan nomor Franzel dan menanyakan keberadaan Shila pada lelaki itu.

Di sebrang sana, Ailsya sedang bersama gebetan kesepuluhnya. Namanya Arya, kakak tingkat jurusan arsitek yang waktu itu pernah ia bahas dengan Shila.

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant