PART 39

10.6K 602 59
                                    

Thank you guys yang udah baca sampe part ini😭😲

***

"Halo? Siapa ya?"

"Dimana Shila?" tanya orang disebrang sana dengan suara yang mampu membuat bulu kuduk berdiri. Suaranya sangat menusuk dan tajam serta aura dingin yang kuat.

"Maaf, anda siapa ya? Ada apa menanyakan teman saya?" tanya Franzel berusaha tetap sopan.

"Firhan, suaminya Shila," Franzel membulatkan matanya, mulutnya terbuka lebar. Tentu Franzel terkejut. Ia melirik ke arah Shila. Lalu berucap tanpa suara, 'Suami lo Shil.'

Shila segera menghampiri Franzel, lalu mengambil ponsel Franzel paksa. Ia langsung mengakhiri panggilan itu secara sepihak, tanpa kata. Kemudian memblokir nomornya tanpa ragu.

"Jangan coba-coba lo buka blokirannya." setelah memberi peringatan pada Franzel, Shila berlalu ke dalam kamarnya, meninggalkan Franzel begitu saja.

Franzel memang sudah mengetahui alasan Shila berada di apartemen ini sekarang dan tidak bersama Firhan. Tentu Shila tidak sukarela memberi tau Franzel. Saat itu Franzel memergoki Shila yang sedang melihat sketsa kasar pesawat yang iseng ia buat.

Tapi sebenarnya ia tidak tau persis permasalah kedua pasangan suami istri itu. Apakah separah itu sampai Shila memblokir nomor Firhan dan mengancamnya seperti tadi?

Flash back on

Sudah tiga hari Shila berada di apartemen milik Satya. Dan sudah dua hari Shila tidak masuk kuliah. Satya menyarankan Shila agar tidak kuliah lebih dulu karena pasti Firhan akan mencarinya kesana. Dan Shila menuruti itu.

"Bosen banget gue disini, gak ada temen ngobrol. Kerjaannya nonton TV, scroll IG, tidur, scroll tik tok. Gini banget ya hidup gue," monolog Shila sambil memakan keripik singkong rasa ayam lada hitamnya.

"Aha💡 gue punya ide!" Shila beranjak dari duduknya lalu pergi ke dapur dan memasak dua porsi mie instan special ala Shila.

"Gila, keren banget mie instan gue," puji Shila pada mie instan yang sudah tersaji dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila, keren banget mie instan gue," puji Shila pada mie instan yang sudah tersaji dihadapannya.

Shila meletakan kedua mangkuk mie instan itu di atas nampan. Lalu ia melangkah keluar menuju unit apartemen yang ada di sebelah unit apartemennya.

Tok tok tok

Shila mengetuk pintu yang terdapat angka 64 tersebut. Tak lama kemudian pintu itu terbuka.

"Elo? Ngapain kesini? Pake bawa mie instan segala lagi," tanya sang pemilik kamar tersebut.

"Sebagai tetangga baru yang baik, gue mau ngasih ini sekalian makan bareng sebagai tanda perkenalan," Shila tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang