Bintang Terjauh

48 2 0
                                    

Bintang terjauh,
yang tak akan pernah ku capai,
Masihkah kau ingat waktu itu?
Ketika hati kita sedekat pelangi dan hujan.

Menunggu di kala senja,
dengan kesederhanaan air dan langitnya.
Suara bising kendaraaan,
dedaunan pohon yang menari,
juga nyanyian burung kala itu.

Bintang terjauh,
yang tak akan pernah aku dekati.
Satu kata itu terus menggangguku,
jiwa dari pikirku yang menghantui,
sebabkan perasaannya terus terkubur.

Bintang terjauh,
yang tak akan pernah menyatu.
Ku harap kau juga sadari,
rasa dan pikirku.
Ku harap kau tak terbebani,
karena kenangan dan waktu.
Ku harap kau tak bersedih,
seperti aku di sini.

Bintang terjauh,
yang tak akan pernah ku benci.
Sepanas dan sedingin apapun dirimu,
selalu ada sayang di dalam hati.
Seperti hujan di siang hari,
selalu dicintai oleh bunga melati.

Bintang terjauh,
yang tak akan pernah aku lukai.
Bulan sesungguhnya melindungi.
Dari jauh ia memahami.
Dari jauh ia menyayangi.
Kita memang tidak boleh mendekati,
untuk saling tak melukai.
Kita memang tidak boleh mencintai,
untuk saling tak menyesali.

Bintang terjauh,
yang terdekat di hati.
Terima kasih telah menemani,
dengan nyaman menyelimuti.

Bintang terjauh,
yang aku sayangi.
Jangan pernah kau dekati,
apalagi kau sukai.

Karena,
Bintang terjauh,
yang aku pernah cintai.
Perbedaan itu tak kan menyatukan.
Ku takut penderitaan mendatangimu.
Karena yang aku harapkan,
hanya kebahagiaan yang datang padamu.

Bintang terjauh,
selamat tinggal.
Sampai jumpa di masa depan.

Sajak BulanWhere stories live. Discover now