Atap bisu yang memberikan kenyamanan,
Kehangatan yang memang spesial.
Masakan khas buatan ibu,
Jujur, aku rindu.Senja di sini terasa berbeda.
Kilauan air di tanaman,
Canda tawa dan kericuhan dengan si bungsu,
Ku harap tak bosan ia sendiri.Dulu rumah adalah tempatku pulang.
Kelelahan disembuhkan dengan obrolan
Kebosanan dihapus dengan kebersamaan.
Tempat ku tidur, beristirahat.Terasa lebih berarti karena kini sulit digapai.
Kondisi tak mendukung, kusalahkan keadaan.
Matahari terbit, terbangun ingat teh hangat di pagi hari.
Bulan sabit, apakah terlihat sama di sana?Tempatku berpulang, berpaling dari pahitnya kenyataan.
Kalimat hangat yang terucap, mewarnai hati menjadi pelangi.
Halte pemberhentian paling nyaman,
Ingin ku datang.
YOU ARE READING
Sajak Bulan
PoetryRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...