Sudah saatnya kamu istirahat.
Kusutnya benang itu mungkin memang tidak dapat diselesaikan,
Setidaknya untuk hari ini, kamu sudah berusaha.
Dalam menghadapi setiap keretakan, kau harus tetap sadar.
Setiap retaknya memiliki bentuk masing-masing.
Tak ada yang sama.
Jika kamu memaksa, maka selamanya akan retak.
Di balik itu semua, ternyata ada yang lebih sakit.
Tapi tetap kokoh dan utuh.
Pecahan kecil yang tak menyerah.
Berusaha beradaptasi walaupun susah.
Beban yang diterimanya miliaran kali lebih berat dan kuat.
Tapi ia dapat menyambungkan setiap keretakannya.
Jarum yang bergerak kan berlalu tanpa sadar.
Semoga keretakan itu dapat kau sambung.
Semoga kekusutan benang itu dapat kau selesaikan.
Biarkan kau belajar.
Memang hidup tak semudah benar atau salah.
Kini, waktunya istirahat.
Malam, Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Bulan
PuisiRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...
