Dan perasaan itu datang lagi
Mengajakku pada orang yang berbeda
Bedanya kini dipenuhi rasa takut
Nyaman yang menjadi akar
Menumbuhkan suka yang menjadi penopang
Setelah tersiram dengan nutrisi canda dan tawa
Sayangnya ia belum berbunga
Karena belum ada cahaya kepastian
Hujan yang dulu membanjiri
Kini mulai mereda
Tergantinkan dengan cahaya matahari
Yang belum terlihat pelanginya
Katanya pelangi telah terlihat di belahan bumi lain
Sangat jelas karena kepolosannya
Katamu pelangi itu bahkan belum ada
Tapi yang kulihat,
Di matamu pelangi sudah terbentuk
Tak tahu karena cahaya apa
Yang pasti itu bukan pelangi karenaku
Sudahlah.
Mungkin hanya sementara.
Ku harap,
Jantung ini tak berdetak kencang saat kau datang
Mata ini tak memperlihatkan cahaya cerminanmu
Dan hati ini tak terkoyak saat kau sedang membuat pelangi dengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Bulan
PoetryRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...