Jingganya langit menghembuskan rasa ingin.
Keingintahuan bulan yang akan mengintar.
Bertanya-tanya kapankah ia akan bersinar?
Angin yang tak henti berbisik,
Memenuhi pikiran di akhir hari memercik.
Kemudian awan kecil menari,
Menarik perhatian bunga cantik.
Mengapa kau sangat kecil? Ungkap kelopak.
Engkau jauh cantik, hingga aku terlihat kecil.
Mengapa kau bisa menjawab kecil?
Engkau punya telinga di hati cantik.
Mengapa kau terus menjauh?
Engkau melihatku begitu, nyatanya tidak.
Kau tak punya kaki, aku punya sayap.
Kau tersentuh harum, aku hampa tak berbau.
Kau menyerap tangisanku, aku membuatmu bahagia.
Aku dan kamu cocok satu sama lain.
Namun tak dapat menyatu karena deruan angin.
Kita selalu berhadapan tapi tak dapat kau mendekat,
Hingga perasaan ini terus mencekat.
YOU ARE READING
Sajak Bulan
KöltészetRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...