Di antara miliaran bintang yang menghiasi langit malam,
favorit bulan adalah bintang yang bercahaya di mata orang itu.
Kau seperti bintang dan aku adalah bulan.
Kita selalu bersama, namun tak dapat saling memiliki.
Kita dekat, tapi kau selalu melirik yang jauh.Kau selalu merindukan ia yang jauh,
walaupun sudah tahu tak dapat bersatu.
Sampai kau lupa akan kehadiranku,
yang selalu bersamamu namun tak pernah kau rindu.Senja ini, bulan mengingat hari dengan seberkas senyum menghiasi pipi.
Karena ada bintang di sisinya menghadirkan canda dan tawa di tengah kelelahannya.
Bulan pun mulai bersinar sangat terang di dalam dengan bunga menghujani hatinya.
Dalam diam, tanpa diketahui oleh bintang.
Malamnya, bulan selalu menyampaikan ucapan selamat malam untuk bintang lewat tulisannya. Bulan pun berdoa agar senyum manis selalu terlukis di diri bintang.
Tak tahu apakah si bintang akan mengetahuinya atau tidak.
Yang terpenting, bulan selalu mendoakan yang terbaik untuk bintang.
Walaupun bintang juga melakukan hal yang sama pada matahari.
Meskipun begitu, bulan bertekad untuk bersabar dan setia menunggu kesadaran serta kehadiran si bintang di tiap detiknya.
Walaupun peluru, sering menancap di hati si bulan.
YOU ARE READING
Sajak Bulan
PoetryRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...