Dua penopangku lemas,
Tak berdaya.
Tetapi hatiku lebih nahas,
Menahan hujan.
Sekali lagi terjadi,
Cahaya butiran air menemani hari.
Memang musimnya.
Apa jiwa harus mengikuti musim?
Untuk apa,
Ujungnya debu, memikirkan masalah yang bukan urusanmu.
Hingga akhirnya,
Tak ada penyesalan.
Awalnya ingin berakhir,
Kini menjadi sukacita terukir.
Masih panjang,
Belum berakhir,
Tak ada ujungnya,
Kau terus berputar.
Menari dengan jiwa,
Manaruh kisah yang akan menjadi sejarah.
Hidupmu setidaknya pernah dipertaruhkan.
Bermanfaat seperti alunan musiknya.
Pernah mencoba hampir sampai batas,
Hingga kenangan itu tersimpan,
Di lubuk hati yang terdalam.
STAI LEGGENDO
Sajak Bulan
PoesiaRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...