Satu benda itu melilitnya.
Tak sadar mengambil kehidupannya.
Mulai sadar tapi tak berganti haluan,
Sudah sadar dan berpindah haluan.
Beberapa detik kemudian,
Ia lagi menghipnotisnya.
Ia memperlihatkan kehidupan orang lain.
Yang satu mulai jenuh,
Tapi tak berhenti mematuh.
Yang satu kemudian hening,
Mengomeli diri sendiri,
Karena kebodohan tak kunjung berhenti.
Awalnya ia sudah termotivasi.
Namun kini,
Tak tersisa satupun motivasi.
Getaran dan suaranya terus menggoda diri.
Yang satu akhirnya mencoba menahan diri.
Karena walau ia tak tahu kemana kan pergi,
Namun ia terus mencari diri sendiri.
Kini ia mulai sadar,
Walau mungkin hanya sebentar.
Biarkan mengalir katanya,
Ikuti saja.
Jangan jadi beban katanya,
Ikuti saja.
Walau belum terlihat,
Jika usaha terus menari,
Mungkin keajaiban akan terjadi.
YOU ARE READING
Sajak Bulan
PoetryRangkaian kata, yang terbentuk dari naik turunnya cinta seorang remaja. Kumpulan sajak dan puisi, tentang banyak hal di dunia ini. Berharap menemukan jalan, dan jawaban akan arti kehidupan. Aksara penghantar dari bumi ke bulan. Salam kenal pembaca...