INTUISI : 06

55 5 0
                                    


Dering alarm pagi itu berhasil mengusik tidur Kinara yang baru berlangsung dua jam. Semalaman gadis itu terjaga dengan gelisah karena menunggu kabar dari Bentang. Yang membuatnya sangat amat khawatir adalah ponsel sepupunya itu sama sekali tidak bisa dihubungi. Kinara bahkan mengontak seluruh teman-teman Bentang mulai dari gengnya, teman satu grup futsalnya dan juga teman sekelasnya, tapi tidak satu pun dari mereka yang tahu perihal Bentang. Kinara juga sempat mencari Bentang dirumahnya malam kemarin, dan nihil.

Dengan mata yang dipaksa on, Kinara berjalan kedalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Ia ingin cepat-cepat menyelesaikan kewajibannya agar bisa langsung kerumah Bentang. Tdak peduli dengan tubuhnya yang terasa lemas serta kepala pusing.

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi dan Kinara sudah bersiap untuk pergi. Dengan dress piyama hitam selutut dibalut cardigan rajut tebal serta rambut yang ia cepol asal. Benar-benar style bangun tidur!

Seperti kemarin malam, kali ini Kinara juga memilih untuk mengendari mobil sendiri. Ia tidak enak jika harus merepotkan Pak Ega di pagi buta. Apalagi ia mendengar kabar dari satpam depan bahwa Pak Ega sedang demam. Jadi itulah alasannya lelaki paruh baya itu tidak menjawab panggilan darinya kemarin malam.

Karna matahari belum terbit, jadi suasana masih lumayan gelap. Kinara mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Selain karna ia benar-benar khawatir dengan Bentang, alasannya menahan kantuk berat untuk pergi sepagi ini juga karena menghindari macet. Apa lagi saat-saat weekend seperti ini.

Mengingat kalimat Jeff malam tadi yang mengatakan bahwa siarannya di sekolah kamis lalu viral di sosial media, dan tak sedikit yang me-notice Kinara perihal siaran itu. Akhirnya dengan segenap rasa penasaran Kinara memutuskan untuk mendengar siaran itu ketimbang memutar musik untuk mengusir sedikit rasa kantuknya. Pasalnya, sejak tadi dia terus saja menguap serta matanya berair. Tak lupa juga ia mengecek ponselnya berharap ada satu saja kabar perihal Bentang. Satu hal yang terus terputar dalam kepalanya, Bentang tidak pernah sekali pun hilang darinya tanpa kabar!
TIDAK PERNAH SEKALI PUN!

"Wah bicara tentang cinta dalam diam memang agak sedikit rumit ya, Kak Zayn."

Mendadak Kinara memasang telinganya lebar-lebar saat mendengar topik yang dibahas dalam siaran itu.

"Yoi Jeff. Kalau cintanya diam-diam, otomatis kalau sakit ya diam-diam juga. Itu tuh bagian terparahnya."

"Widih senior kita kayanya paham banget nih. Langsung aja kita tanya deh ya, Kak Zayn apakah saat ini sedang mengalami Love in silent? Atau mungkin Kak Zayn pernah punya pengalaman?"

"Hahahaha. Kalau dari gue pribadi sih nggak ada ya, karena gue lebih suka menyampaikan perihal apa pun yang menurut gue memang harus disampaikan, terutama perasaan. Gue laki man!"

"Wow! Kalimat lo sumpah keren banget Kak. Gue seratus persen setuju sih, cowok memang harus gentle!"

"Bener harus gentle. Nggak gentle nggak laki!"

"Hahaha bener banget. A plus buat kak Zayn. Tapi bye the way ngeliat dari kalimatnya kemungkinan besar lo udah punya pacar ya kak?"

"Bentar Jeff, kenapa jadi kesini?"

"Haha nggak papa kak jawab aja. Siapa tahu jodoh lo salah satu dari pendengar kita."

"Harus gue jawab nih?"

"Harus!"

"Nggak ada. Gue nggak punya pacar."

"Tuh guys! Jomblo dia. Yang mau daftar boleh langsung klik link dibawah ini ya hahaha."

INTUISIWhere stories live. Discover now