Roommate

989 258 78
                                    

"Chan, sepertinya malam ini kau punya teman sekamar," kata Minho sambil menuangkan makanan kering ke mangkuk makanku dan juga mangkuk lain untuk anak anjing itu.

Aku mendelik, memandang tajam si anjing kecil bernama Umo itu; dia sedang berputar-putar mengejar ekornya sendiri saat ini.

Dasar bodoh! Apa asiknya mengejar ekor sendiri? Aku tidak pernah melakukan ... oh? What the fish! Kenapa ekorku lucu sekali? Hei! Hei! Kenapa aku jadi ingin menggigitnya?!

(Chan malah ikut muter-muter ngejar ekornya kayak Umo)

Ini tidak benar! Ini tidak benar! Aku tidak bisa mengontrol ekorku sendiri! Bagaimana cara menghentikannya? AH ELAH, NYUSAHKEN!

"CHANNIE!"

Graukkk!

AAUUUUWWW!!

'WADAAAAAAWWW!!'

Sial! Aku kaget karena Minho mendadak memanggilku dengan berteriak seperti itu, membuatku tak sengaja menggigit ujung ekorku sendiri dan rasanya ... saqid! Tapi gak berblood, kawand ಥ‿ಥ

"Hei! Kenapa kau tidak memakan makananmu?" Minho mendekat dan berjongkok di depanku, membuatku kembali teringat akan mangkuk makananku yang .. WHATE THE, HOI! DIA MAKAN DI MANGKUK MILIKKU!

Aku buru-buru berlari dan segera menubruk si Umo hingga tubuhnya menggelinding di lantai, yang sialnya justru membuat Minho memekik kaget melihatnya.

"ITU PUNYAKU! Ggggrrr ...." geramku kesal sembari menunjukan seringai penuh taring.

Umo ketakutan, dia mundur dan segera berlari ke belakang rak piring. Sedangkan Minho lekas berjongkok di depanku sembari menahan agar aku tidak menyerang anjing kecil jahanam itu lagi.

"Channie! Apa yang kau lakukan? Kau membuatnya ketakutan!" omel Minho, tapi siapa peduli? Aku kesal saat ini.

"Oh, hei! Lihatlah! Aku punya tontonan baru saat ini. Ini seru sekali, Bruh!" Mendadak terdengar suara dari atas pohon yang berteriak cukup kencang dan tertangkap di telingaku.

Aku menoleh, menemukan si setan kayu sedang duduk sembari mengayun-ayunkan kakinya di atas dahan pohon. Tangannya yang memegang biji-entah dari buah apa-nampak terangkat, melambai ke udara tatkala dua buah bola mata serupa kelereng berwarna coklat miliknya berserobok denganku.

'Ggggrrrr!!'

"Enyah kau bajing!" ancamku, secara refleks mengabaikan si Umo dan berganti menggeram ke arahnya.

"Astaga kau ini, pemarah sekali. Nanti sudah tua tumbuh uban baru tahu rasa!" umpatnya, dan lantas menjulurkan lidah; meledekku sebelum pergi masuk ke lubang pohonnya.

"Channie!" Minho kembali memekik kencang dan aku segera menoleh ke arahnya; memasang wajah garang, yang sontak membuatnya sedikit terperanjat karena kaget.

APA? KENAPA KAU MEMBIARKAN TEMANMU YANG BANTET ITU MENITIPKAN ANAK ANJINGNYA DI RUMAH INI!? APAKAH KEIMUTAN DIRIKU INI TIDAK CUKUP UNTUKMU, HUH!? AKU KESYAALLLL!!!

Minho menghela napas pelan, lalu berkacak pinggang sebelum berbicara lagi padaku, "duduk." Nadanya tegas, tapi suaranya terdengar begitu lembut, dan aku tidak membantah; menuruti apa yang ia titah dengan duduk di lantai sembari mendengus kesal.

Minho lantas memanggil Umo, membuat anjing kecil itu mendekat lalu bersembunyi di belakangnya sembari memasang wajah memelas.

CAPEEER DIA TEH ITU! IDIH!! ESMOSI AKU LIATNYA! 😤

"Channie, apa kamu marah kalau Umo tinggal bersama kita sementara?" tanya Minho pelan.

UDAH TAU PAKE NANYA! ELAH!

Aku mendengus sebal, memandangnya tajam dengan hati berkomat-kamit membaca mantra; semoga majikan si Umo kena diare di sana.

"Kalau benar, aku minta maaf. Aku tidak memberitahumu lebih dulu tentang ini. Tapi sebelumnya kupikir kau akan senang karena punya teman bermain selagi aku tidak ada di rumah, dan lagi, Umo bukan anak anjing yang nakal."

Kenapa juga Minho berkata begitu? Apa dia tidak tahu kalau aku sebenarnya cemburu?

"Dia juga lucu loh," kata Minho lagi, lantas menarik Umo yang masih ada di belakang tubuhnya dan memeluknya di atas pangkuan. Sontak saja hal itu membuatku membelalakan mata sembari berteriak kencang ...

AAAAHHH .... TIDAAAAAAAKKKKK!

Dan setan kayu di atas pohon itu terdengar tertawa menggila seketika.

"Wkwkwkwk ... Diduain nih, ye! Kecian deh!"

MINHO! KENAPA KAMU TIDAK PEKA! KALAU BEGINI, AKU MINTA CERAI SAJAAAA ...
























MINHO! KENAPA KAMU TIDAK PEKA! KALAU BEGINI, AKU MINTA CERAI SAJAAAA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf ya, isinya gaje banget ... huhuhu
Aku gak tau mau nulis apa soalnya.
Anw, yang punya bakat cenayang, hayu tebak ending cerita ini gimana nanti 🤪 Sad / Happy?

SiberiChan ✓ [Banginho] (Sudah Dibukukan)Where stories live. Discover now