Squirrel

997 250 73
                                    

ADA TUPAAAIIII!

ADA TUPAAII!

ADA TUPAI!

Astaga! Astaga! Aku tak bisa memikirkan ini, dia terus melompat-lompat di pohon sembari membawa sesuatu di tangannya. Aku tak tahu dia membawa apa, tapi wajahnya terus membuatku tak dapat diam dan berputar-putar di sekitar dapur.

Sialan! Siapa yang membangun jendela di sini!? Aku tak bisa lari keluar dan menangkapnya kalau begini! Aku kesal! Aku ingin menangkap tupai itu sekarang juga dan mengunyahnya.

MINHO! CEPAT PULAAAANGGG!

Tupai pohon itu mendadak diam, ia berdiri di atas dahan dengan pipi menggembung bulat. Terlihat dari matanya yang seperti kancing baju tengah menatap ke arahku.

Dan ...

"Apa kau sedang mengejekku?" geramku karena mendadak hewan pengerat sialan itu membelakangi dan menggoyang-goyangkan patatnya yang semok kepadaku. Ekor seperti kemocengnya pun ikut meliuk-liuk ke sana-sini, membuatku semakin kesal melihatnya.

'GUK! GUK! GUK!'

Sialan! Sialan! Sialan!

TUPAI SIALAN! DIA TERUS BERJOGET DI ATAS POHON SANA MELEDEKKU! AKU TAK TERIMA INI! AKU HARUS KELUAR DAN MENGUNYAH KEPALANYA SAMPAI IA MEMOHON PADA TUHAN AGAR KEMBALI MASUK KE DALAM PERUT BAPAKNYA! AKU TIDAK PEDULI, SUNGGUH! AKU INGIN MENGUNYAHNYA!

Aku masih terus melompat-lompat dan menggeram sambil berputar-putar frustasi mencari jalan bagaimana cara keluar dari rumah ini. Pintunya di kunci, dan semua jendelanya tertutup rapat! Aku kesal sendiri.

Dan coba kalian tebak apa lagi yang terjadi setelah ini!?

Si tupai jelek itu mengeluarkan sebuah biji buah dari dalam mulut dan lantas melemparkannya ke arahku!

Pletok!

Bijinya menabrak kaca, meninggalkan jejak lengket bekas liurnya di sana! Dan mungkin jika tak ada kaca jendela, benda menjijikan itu sudah mengenai kepalaku tadi.

Blessing you, yang membangun kaca jendela ini. Aamiin.

TAPI AKU MASIH KESAL! AKU GERAAAMM!! AKU MURKAAAAA!!! ENYAH KAU DARI SANA BAJINGAN KECIL! ATAU KAU AKAN KUMASUKA KEMBALI KE LUBANG ANUS BAPAKMU! AKU SERIUS!

"Anjing gila!"

Wait!? Langkahku berhenti berputar-putar, berganti menjadi wajah terkejut bukan main dan menoleh kembali ke arah pohon maple tua itu, menemukan si tupai kini telah beringsut turun dan berjalan mendekati pekarangan.

"Apa!?" geramku sembari menunjukkan taring-taring tajam di sepanjang deretan geligi yang aku punya. "Kau mengatakan apa tadi!?" tanyaku padanya.

"Jiahahaha ... aku pikir dia tuli! Ternyata sungguhan! Ha ha ha ..." kata si tupai, meledek sambil tertawa terbahak-bahak.

Aku sungguh akan berdoa setelah ini agar biji oak yang dikulumnya itu masuk ke dalam tenggorokan sekarang juga.

"Tertawalah terus bajing! Karena setelah aku keluar dari rumah ini, kau akan menangis hingga bulu di pantatmu rontok semuanya!" ancamku sembari menggeram kuat padanya.

Kesalnya aku, tupai itu seolah tak peduli dan tak takut juga pada ucapanku. Ia justru semakin meledekku dengan mendekat, lalu mencium permukaan kaca hingga kedua pipinya menempel sempurna dan membuatku melonjak lantaran kaget tak terhingga. Beberapa saat kemudian bibirnya ia jauhkan, dan tersenyum miring melihat ada bekas liur yang menempel di sana.

"Anggap saja itu fan service dariku, ha ha," tawanya. Lantas setelah itu ia kembali memungut biji yang sempat dilemparkan tadi dari tanah, mengusapnya sedikit sambil berucap, "belum lima menit," sebelum kembali memasukkannya kembali ke dalam mulut.

Iyyuuhhh ... Itu 'kan kotor! Menjijikan sekali untuk dilihat! Dasar tupai jorok!

Padahal dia sendiri 'kan makan dari tempat sampah kemarin? —authornya

"Jwangwan mewmandwangkwu bewgitwu. Inwi enwak twu!" celotehnya lagi dengan mulut yang penuh sembari menatap miring padaku. Mungkin ia tahu kalau aku baru saja mengatakan itu jorok?

Aku hendak menjawab ucapannya jika saja tidak ada sesuatu yang turun dari atas genting dan mendarat di depan kaca, membuatku berteriak seketika.

ADA BURUUUUUNGGG!!!





























ADA BURUUUUUNGGG!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hemm ... Ada burung? 🐥
Maaf ya kalo gak nyambung isinya ☹️
Oh iya. Gini, buat yang pengen semua member diikutsertakan, aku gak bisa janji, ya. Karna kalian juga mungkin paham kalo agak sulit buat ngasih dialog dan nulis narasinya juga. Jadi mungkin ... mungkin ini mah, ya ... aku bisa munculin semua member SKZ ke sini, tapi gak seluruhnya jadi hewan juga. Maaf kalo mungkin aku justru mengecewakan kalian.

SiberiChan ✓ [Banginho] (Sudah Dibukukan)Where stories live. Discover now