Sausage

1.2K 287 33
                                    

Nguiiiiiinggg ...

Angin hangat yang disemburkan dari benda menyerupai pistol itu membuat buluku mengembang. Aku suka saat sensasi udaranya menyapu ke depan wajah dan menggelitik gumpalan lemak-lemak jenuh yang aku sembunyikan di lipatan leherku jadi berguncang.

Ihi hi hi ... Ini menggelikan! Tapi juga menyenangkan. Lebih lagi saat tangan mungil Minho menggosok tubuhku dengan menggunakan handuk yang lembut.

Ah, pemuda ini benar-benar mengurusku dengan sangat telaten. Aku jadi iri dengan kucing-kucingnya yang dulu pernah ia rawat.

"Lenganmu masih terluka, aku takkan melepaskan perbannya sebelum itu sembuh," katanya padaku.

Guk!

Woke! Aku mengangguk setuju, walau sebenarnya jika boleh mengadu, perban ini sedikit mengganggu. Tapi tidak apa, toh ia melakukannya karena ia menyayangiku.

Sampai-sampai aku rasa ingin berdoa pada Tuhan agar mengutuk Minho menjadi anjing saja biar bisa kunikahi. Ahahaha ... sudahlah jangan diprotes, namanya juga hayalan anak anjing yang kelebihan lemak jenuh di perutnya.

"Kau lapar?" tanyanya kemudian sambil menyimpan kembali pistol angin itu ke sisi wastafel. Dan aku menanggapi ucapannya dengan menggonggong riang, membuat senyuman manis itu kembali merekah luas di bibir ranumnya.

Astaga, aku diabetes sekarang.

YA TUHAN ... KENAPA MAJIKANKU MANIS SEKALI, KENAPA DIA LUCU, MENGGEMASKAN DAN INGIN KUGIGIT RASANYA. KENAPA ENGKAU MENCIPTAKAN LELAKI SEMANIS DIA. KENAPAAAA ( ≧Д≦)

Authornya mulai frustasi sendiri ಥ‿ಥ
Oke, skip!

"Ahahaha ... Jangan melompat-lompat! Nanti kakimu sakit lagi," tambah Minho. Dan lantas menggendong tubuh gempalku, membawa ke arah dapur sebelum menurunkanku di salah satu kursi makan yang kosong.

Kulihat ia kemudian sibuk sendiri sembari terus menggumam tiada henti, mengatakan tentang; sosis, pasta basi, roti yang sudah keras, dan juga makanan anjing serta selai strawberry.

Aku tidak tahu sebenarnya apa yang dimaksudkan ucapannya, karena perhatianku sudah lebih dulu teralihkan dengan semangkuk sosis panggang yang mengepulkan asap.

"Ehm ... Chan, maafkan aku. Aku tidak punya makanan anjing, jadi untuk malam ini kamu gak apa 'kan kalau hanya memakan sosis?" cakapnya.

Aaahhh ... andai kalian bisa melihat seperti apa binar dari dua buah pernik gelap nan bulat itu saat berbicara tadi. Sungguh membuatku menjadi tak enak hati karena menumpang hidup dengannya di rumah ini. Tapi dia sangat baik, dan juga lucu, manis, menggemaskan, baik, juga lucu, man— ah, baiklah aku akan menghabiskan satu panel penuh hanya untuk mengatakan itu.

Tapi dia lucu ಥ‿ಥ

Guk!

Isokeh! Aku menggonggong pelan dan segera melahap makanan yang disajikannya di atas mangkuk untukku. Rasanya lezat sekali dan aku sungguh bersyukur karena Tuhan masih memberikanku makanan en—

"Itu sosis anjing," celetuknya.

HAH!?

Mataku seketika membulat dan aku berhenti mengunyah, berganti menatap wajahnya dengan raut—mungkin—terlihat seperti tengah menahan buang air besar.

Kutarik kata-kata tentang rasa syukurku tadi. Sebab bagaimana bisa aku memakan daging sau—

"Bercanda! Ha ha ha ..." Minho tertawa. Mungkin ia sadar jika barusan aku hendak mengumpati dirinya karena sudah memberiku makanan dari daging saudaraku sendiri. "Aku gak tau kalau anjing bisa kaget juga," tambahnya.

Gggrr...

Aku menggeram kecil dan lantas membuang wajah ke lain arah lantaran malu. Sialan! Bisa-bisanya dia bercanda begitu, padahal jantungku sudah nyaris mau melorot ke jempol kaki rasanya.

"Tenanglah, Chan. Itu sosis sapi, dan aku membelinya di supermarket tadi," jelas Minho. Kali ini ia berdiri dan lantas mengusap kepalaku sambil berjalan menuju lemari es; mengambil sebotol soda dari sana untuk diminumnya.

Aku tak memedulikannya untuk sementara waktu karena kembali menghabiskan makananku. Tapi mendadak ia kembali menyeletuk, dan kali ini aku nyaris memuntahkan semua sosisnya lewat hidungku. Karena sungguh, apa-apaan ucapannya itu.

"Malam ini kau tidur denganku, gak pa-pa 'kan?" tanyanya kemudian.

TUHAN, IJINKAN AKU MENIKAHINYA SEKARANG JUGA!
































TUHAN, IJINKAN AKU MENIKAHINYA SEKARANG JUGA!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Met malming semuanya, maaf isinya gaje.

SiberiChan ✓ [Banginho] (Sudah Dibukukan)Where stories live. Discover now