obsession

669 79 1
                                    

"Jangan cemburu gitu dong sayang" Aldo mengelus surai kepala itu dengan lembut.

Yang di elus justru malah memutar matanya dan menepis kasar tangan Aldo.

"Yahh, aku deketin Adel cuman karena gabut aja"

"Kamu tau gak?..." Pria ini semakin menyerongkan tubuhnya,

"Kata anak anak yang lain, dia suka sama aku" Aldo semakin mengiming ngiming tujuannya, "kayaknya bakalan mudah dapetin dia"

Tawa itu terdengar seperti ledekan kecil, Aldo menatap gadis pujaan hatinya dengan remeh.

"Dia gak akan menolak pesona sang pria tampan"

Plak

Nafas gadis itu kini bergemuruh kuat, sorot matanya semakin menambah level kebencian pada Aldo.

"Kenapa harus Adel??!"

Aldo tersenyum senang, setelah mengusap pipinya yang panas akibat tamparan itu dia mengelus pelan pipi gadis di hadapannya sembari di tepuk tepuk cukup keras.

"aku harus singkirin orang orang yang menghalangi jalanku untuk memiliki kamu, bukan?"

Aldo menarik kuat dagu itu agar mendekat ke arahnya, ingin mencium bibir itu tapi tidak jadi karena lawan bicaranya menoleh ke arah lain.

Aldo tak akan sia siakan kesempatan ini, dia mengecup pipi itu dan berbisik pelan, "aku sedang melakukannya sayang."

Ucapan itu di sambar dengan kekehan sinis membuat Aldo mengkerut

Srett

Gadis ini menarik kerah seragam Aldo hingga kusut, tatapannya semakin tajam,

"Calm down babe, tenang aku cuman butuh hiburan" ujaran Aldo semakin santai membuat lawan bicaranya semakin emosi

Dia mengeraskan cengkramannya, rahangnya mengatup dengan kuat.

Aldo justru sekarang mulai memiringkan kepalanya semakin mendekat,

Brukk

"Akhh..." Aldo meringis saat punggungnya membentur kuat pada pintu.

"Kamu dari dulu gak pernah berubah, masih aja kayak preman" ujarnya terkekeh namun masih dengan ekspresi kesakitan.

Gadis ini menyandarkan punggungnya pada jok mobil, matanya terpejam sembari berusaha mengatur nafasnya.

Aldo kembali tersenyum, dia mengangguk ngangguk dan menghadapkan tubuhnya ke depan setir mobil.

"Jangan usik Adel!" peringatnya

"Why? Kenapa jangan? terserah aku dong" Ujar Aldo mulai memasukan kunci mobilnya.

Gadis itu tertunduk lesu, sakit di kepalanya kembali menyerang. Kenapa dia bisa selemah ini hanya karena seorang gadis?

Biasanya juga dia tak perduli dengan orang di sekitarnya jika masa depan mereka di hancurkan oleh Aldo.

dia menahan tangan Aldo yang akan menurunkan rem tangan, pria ini menahan gadisnya yang akan keluar dari mobil.

"Aku anterin."

"Gausah" tolaknya dan mulai membuka pintu.

Aldo masih bersikeras menahannya, hingga satu kalimat mampu menahan gadis itu.

"Kamu gak jatuh cinta kan sama dia?" Tanya Aldo dibarengi kekehan sinis.

"Babe, aku tau kamu masih straight dan gak akan berfikiran untuk jatuh cinta sama cewe" gadis dihadapannya meringis mendapat cengkraman kuat di pergelangan tangan nya

The moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang