Today's Mood

1.2K 106 2
                                    

Ken bersamaan dengan Alza turun dari motor masing masing, disusul Bella yang keluar dari dalam mobil Honda brio warna merah miliknya

Mereka bertiga berjalan menyusuri lorong koridor menuju gedung IPA, posisi Ken berada di tengah dan Alza di kirinya serta Bella di kanannya.

Banyak sapaan dari para siswa maupun siswi dari adik kelas maupun kakak kelas mereka yang hanya dibalas dengan senyuman khas mereka bertiga, tipis.

"Gue duluan" mereka hanya mengangguk dan tersenyum, Alza berjalan masuk ke dalam kelasnya.

"Ken!" keduanya berhenti dan menoleh ke arah sumber suara.

Pria berkacamata itu berhenti tepat di depan Ken, dia tersenyum canggung.

"Kenapa kak?" Tanya Bella yang mulai muak melihat wajah pria ini.

Dinar, sang ketua OSIS.

"Kamu di panggil bu Yuyun buat ke ruang guru" Ken hanya menatap pria ini datar kemudian mengangguk.

"Lo ke kelas duluan aja" Bella hanya mengangguk.

Ken pun mulai melangkah namun dia berhenti dan membalikkan badannya, "lo gausah ngikutin gue, Gue tau ruang guru kok" ujarnya tak punya sopan santun sedikitpun

Dinar tak aneh, dirinya memang selalu mendapat perlakuan seperti ini dari Ken, itulah sebabnya mengapa dia menyukai gadis dingin nan datar ini.

"Yaudah aku pergi" ucapnya tetap dengan senyuman hangatnya dan Ken kembali melangkah ke arah tujuannya.

Setelah sampai dia masuk begitu saja, banyak meja guru yang masih kosong mungkin karena jam memang masih pagi.

"Kenapa bu!" Teriaknya membuat wali kelasnya ini tersentak kaget bahkan pulpen yang di pegangnya terjatuh.

"Kamu ini, salam dulu kek apa dulu kek, ga ada sopan santun sama sekali" mendapat omelan itu Ken langsung menyengir lebar, dia duduk dikursi begitu saja tanpa menunggu intruksi dari gurunya ini.

"Maaf bu.." sang guru hanya mendengus sebal, pagi pagi dia sudah harus meladeni murid nakal seperti Ken. "Kenapa ibu panggil saya?"

"Bulan depan ada olimpiade matematika, kamu ibu rekomendasikan" Ujarnya santai sambil mengambil pulpennya yang jatuh.

Ken langsung menundukan kepalanya dengan lesu.

Penampilannya memang acak acakan, pembalap liar, sering boros, nilai anjlok. Namun jangan di ragukan lagi kemampuan otaknya dalam menghitung rumus rumus rumit itu, otaknya sangat hangat jika menyambut pelajaran matematika.

Namun itu hanya sebatas suka dan senang, Ken tidak suka jika dirinya terlibat dengan hal seperti ini, dia tidak ingin menjadi pusat perhatian jika dirinya pandai dalam pelajaran yang dibenci banyak orang, dirinya kan sudah tercap sebagai siswi nakal dan tidak berbakat.

Bu yuyun membenarkan kacamatanya sambil melihat berkas di depannya, "Dua tahun yang lalu, Tina mengikuti olimpiade ini tapi berujung dengan kekalahan bahkan dia mendapat nilai terendah."

"Dan tahun kemarin, Fernan ikut andil untuk olimpiade ini namun kembali berujung dengan kekalahan dan mendapat nilai terendah membuat sekolah kita tercoreng buruk jadi apa salahnya jika sekarang kamu mencoba mengharumkan nama sekolah kamu?" Jelas nya menatap gadis ini.

"Males bu, Saya gasuka mikir"

"Tanpa mikir pun kamu bisa kan? Nilai kamu dalam pelajaran ini sangat bagus, di atas rata rata bahkan sangat sempurna, meskipun penampilan kamu kayak preman tapi otak kamu encer Ken" ujar Bu yuyun.

"Bisa ajaloh dengan kamu mengikuti olimpiade ini dan menang dengan nilai sempurna, Nama kamu bisa harum dan tidak di cap sebagai anak berandalan"

"Justru itu saya gak mau ikut olimpiade nya" wali kelasnya ini langsung mendengus kesal, bisa bisanya ada orang yang tak ingin tercap bagus dimata orang lain, Heran.

The moonWhere stories live. Discover now