Mama Adel keterlaluan

631 85 1
                                    

Ken memutuskan untuk berdiri dan berjalan ke arah motornya, dan ia naik lalu memasangkan helmnya.

"Naik!!"

Suara samar di balik helm itu masih bisa di dengar adel namun dia enggan menurut.

"Dell"

"Apa sih? Kalo lo mau pulang ya pulang aja!" Tegasnya tetap pada pendirian.

"Gue anterin yah?"

Lembut, nada itu tak ada paksaan bahkan sekarang Adel langsung bernego dengan otak nya.

Nggak Adel, jangan gampang luluh.

Gadis pendek ini menggelengkan kepalanya, dia memalingkan wajahnya ke jalanan.

Sumpah yah, ini bis kapan datang sih? Mereka gabutuh duit apa?

"Adel"

Ken membuka kaca helmnya, dia menatap gadis itu yang masih enggan menatapnya balik.

Adel yang sudah merasa risih karena terus di tatap pun akhirnya membalas tatapan itu, dia menaikkan alisnya melihat Ken menunjuk nunjuk dengan dagunya.

Dia menoleh ke sisi lain dimana terdapat kertas menempel di Rute bis, dan...

Anjing banget.

Mau sampai esok pun dia menunggu, bis tak akan datang menghampirinya karena ternyata disana tertulis jika bis jalan rutenya tak akan beroperasi di karenakan sang kedua supir bis itu tengah pulang kampung. Bahkan disana tercetak emot [ :) ] membuat Adel memejamkan matanya kuat kuat

Bodoh.

Pantas saja tak ada murid lain yang ada di sekitarnya, biasanya selalu ada murid yang menunggu di halte bis ini untuk menunggu bis.

"Adel"

Adel jadi malu sendiri karena ulah bodohnya, benar benar pabbo.

Dia akhirnya berdiri mendekat ke arah Ken, dan naik begitu saja tanpa memperdulikan Ken yang sudah menggeleng gelengkan kepalanya.

"Makanya lain kali lebih teliti lagi, untung gue gak tinggalin lo"

Pletak.

Helmnya dipukul keras oleh Adel, "aduhh, tangan lo itu ya!"

"Cepet jalan!"

Adel memegang kedua bahu manusia biadab ini, Ken menyalakan motornya dan menjalankan motor tersebut ke arah tujuannya,

Melati.

Di jalan, Dia sedikit risih dengan tangan Adel yang memegang kedua bahunya, lebih enak memegang pinggangnya.

"Dell"

Tiba tiba pundaknya tak terasa berat karena Adel pun melepaskannya, dia sedikit berkerut.

Adel sama sekali tak memegang anggota tubuhnya, apa dia tidak berpegangan? Bagaimana jika jatuh?

Tangan kirinya bergerak menyentuh spion kanan dan di arah kan pada penumpangnya,

"Adel lo gak papa?"

Penumpangnya ternyata tengah asik mengucek ngucek matanya, Ken jadi tak tenang melihat itu dan akhirnya motornya berhenti karena lampu merah.

Dia arahkan motornya sedikit kepinggir dan membuka helmnya namun motornya masih menyala.

Tubuhnya sedikit menyerong kekanan, dia langsung memegang kedua tangan Adel yang terus menggisik matanya,

"Kenapa?"

The moonWhere stories live. Discover now