Bella masuk terlebih dahulu ke dalam UKS di ikuti Adel di belakangnya,
"Kok lo malah maen lagi sih Fa! Bukannya jagain Ken!" Sergahnya menatap temannya ini dengan penuh ketidak sukaan.
"Wong anaknya juga udah gak kenapa napa, mending lanjut maen, kuyy"
Bella memutar matanya namun tetap ikut duduk di sofa, dia pun mulai meraih stik satunya.
Sedangkan Adel berjalan mendekat ke arah Ken, dia duduk di kursi menatap Ken yang tak hentinya mengeluarkan keringat dingin.
Adel mengambil tissue di laci dekat ranjang, memang dirinya anggota PMR jadi mudah untuk menemukan benda tersebut.
Dengan pelan Adel mulai mengelap kening Ken, tangannya mencoba mengecek suhu tubuh Ken dengan menempelkan punggung tangannya di dahi Ken,
Panas banget.
"Kalian!"
"Ehh monyet!"
Pletak.
Bella menatap horor pada gadis disampingnya, dia pun sama terkejut akibat teriakan dari ambang pintu
Bu Yuyun masuk sambil berkacak pinggang,
"Bener bener yah, ibu suruh kalian kesini itu buat jagain Ken kok malah Adel yang jagain Ken?"
suara Bu Yuyun menyerocos lebar ke dalam telinga Fanya dan Bella,
Niatnya ingin melihat keadaan Ken, namun malah melihat kedua anak muridnya ini tengah bersenang senang.
"Kesini kalian!" Titah sang guru.
Fanya dan Bella berdiri di depan wali kelasnya yang sudah berkacak pinggang.
Sungguh Adel sedang menahan tawanya mati matian, siapin telinga deh. Rip telinga.
Dan benar, mereka terus di omeli habis habisan oleh gurunya,
setelah di rasa cukup bahkan Bu Yuyun sampai mengeluarkan keringat akibat menyerocos panjang, dia pun lelah.
"Kalian kembali ke kelas, biarkan Adel yang menjaga Ken"
"Ehh.."
"Gapapa kan Del?" Tatapan bu Yuyun sangat mengintimidasinya, hahh baiklah.
"Iya bu, gapapa"
"Yaudah, kalian! Cepat masuk ke kelas"
"I-iya bu!" Ujar keduanya gelagapan
Mereka ngibrit berlari ke luar UKS di ikuti gurunya di belakang
Sekarang hanya tinggal dirinya dan Ken berdua, Adel memilih kembali mengelap keringat orang yang menyebalkan di hidupnya ini.
ΩΩΩ
Uhukk uhukk
Adel mengerjapkan matanya beberapa kali lalu mengucek matanya pelan, dia langsung terdongak kaget.
"Ehh Ken!" gadis ini langsung berdiri dan mengambil air,
Adel membantu Ken agar terduduk, namun lagi dan lagi Ken seperti tak ingin di sentuh olehnya,
dan itu sukses membuat dadanya begitu sesak,
Ken menyentuh dahinya dan ternyata ada kain hangat disana, mungkin Adel yang memasangkannya,
"nihh, minum pelan pelan" Ken menatap Adel sejenak,
setelah Ken merasa cukup minum, Adel menyimpan gelas itu di atas meja dekat ranjang,
