Aldo bikin gesrek dah

856 87 0
                                    

Selesai membeli sate di tempat langganan, mereka bertiga sudah sampai di kostan bersama Bella yang ingin menginap di sini

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam!" Tere berdiri dan berjalan ke dapur, dia kembali dengan beberapa piring lalu disimpan di meja makan.

"Sini Bell satenya" Bella ikut duduk di kursi untuk membantu Tere menyiapkan sate.

"Kak, tadi Rio nanyain kakak" ujar Ken yang duduk di sofa sebelah Jihan sedangkan Alza sudah melangkah pergi ke lantai dua dimana kamarnya berada.

"Kenapa?"
"Cuman nanyain sih, kayaknya Rio rindu tuh" Jihan menggeleng gelengkan kepalanya, tanganya terulur untuk menoyor jidat gadis ini karena terlalu dekat dengannya

"Ya kalo cuman nanyain, kenapa kamu bilang rindu? Emang Rio bilang gitu" Ken menggelengkan kepalanya, "yaudah gausah sotoy"

Kerutan di dahinya muncul, kenapa kak Jihan? nada suaranya seperti tidak suka akan ucapannya mengenai Rio, apalagi Jihan sekarang berjalan naik ke arah tangga.

Semarah itu ya?

Ken berjalan lesu ke arah meja makan, dia duduk menatap sate dan lontong di depan matanya.

Perutnya masih kenyang. "Mau kemana lo? Makan dulu sini"

"Masih kenyang gue, mau tidur ngantuk"
"Ehh, Ken lo dari tadi belum makan!" Ken tetap melangkah pergi, moodnya jadi tiba tiba buruk mendengar nada bentakan dari Kakak kosnya.

Tunggu

Kamar kak Jihan kan ada dibawah, kenapa tadi dia naik ke atas?

Ken berlari ke arah balkonnya, dia membuka pintu itu dengan kasar.

Brakk

Dirinya jadi kaget sendiri melihat Jihan tengah menatap horor padanya, "hehe maaf, Ken kira ga ada siapa siapa" alibinya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ihhh" Jihan berdecak pelan lalu kembali memutar bola matanya ke arah langit.

"Kakak gapapa?" Ken ikut duduk di kursi, dilihatnya Jihan menggeleng pelan, dirinya jadi merasa bersalah "maaf yah"

Jihan menoleh pada Ken sebentar, dia kembali menatap apa yang ia tatap sedari tadi, langit.

Telapak tangannya yang dingin kini menghangat kala Ken menyentuh dan menggenggamnya, "kakak gasuka yah sama Rio?"

"Iyah." Lebih baik to the point dari pada nantinya dia yang sakit hati sendiri,

"Yaudah, Ken minta maaf. Ken gak akan sangkut pautin lagi sama Rio" Dengan lelah Jihan hanya mengangguk pasrah.

"Maaf yah kak"
"Iyah ken kakak maafin" Ken tersungging senyum, dia melepaskan tangan itu dan merogoh sakunya.

Jihan yang tadinya ikut tersenyum kini berubah datar, gadis disampingnya tengah memainkan ponsel tanpa memperdulikannya.

"Ken"
"Hmm!"
"Kamu ikut olimpiade matematika yah?" Pertanyaan itu sukses membuatnya berhenti bermain handphone dan menatap Jihan yang matanya sudah berbunga bunga. "Ya."

"Elehhh, cuman olimpiade loh. Kamu kan jago matematika Ken" Ken memutar matanya, niatnya ingin push rank tak jadi karena mood nya kembali turun.

"pasti bu Yuyun ngadu ke kakak" Jihan tersenyum lalu mengacak puncuk kepala adiknya, "iyahh, karena emang kakak yang nyuruh bu Yuyun ngerekemondasiin kamu"

Ken melotot, dia menoleh kebelakangnya karena Jihan sudah berlari. "Kak!"

Jihan sempat berhenti dan menjulurkan lidahnya semakin meledek adiknya ini, dan itu mampu membuat Ken semakin naik pitam.

The moonWhere stories live. Discover now