Kenapa sesakit ini?

700 96 1
                                    

"dari mana aja kamu? Kok baru pulang"

suara pelan dari Jihan menghentikan langkah Ken yang ingin menaiki tangga.

"Dari ATM, ngelunasin hutang ayah"

"Sini" titah Jihan

Ken berjalan dan duduk di kursi meja makan.

"Udh makan?" Tanya Jihan

Ken hanya mengangguk, Jihan berdiri untuk membuatkan susu putih, dirinya kembali dan menyimpan gelas itu di depan Ken.

"Makasih kak"

Jihan tersenyum, dia duduk di pinggir Ken, menatap Ken yang mulai meneguk susunya,

"udah lunas?"

Ken kembali mengangguk, dia menggeser gelas itu ke hadapan Jihan dan Jihan menerima gelas tersebut

"Kamu beneran gak akan balapan lagi?"

"Aku pikir nggak, tapi entahh.."

"Ken, kamu udah janji sama kakak" potong Jihan dengan cepat.

Ken menganggukan kepalanya, "iyah, aku udah janji sama kakak"

"Beneran?"

"Iyah, aku gak akan balapan lagi. Aku bakalan fokus belajar"

"Fokus juga sama olimpiade kamu"

Drap drap drap

Ken mengangguk, "kapan pulang lo?"

Suara bass itu sedikit mengagetkan mereka berdua,

ternyata itu suara Alza, gadis sunda ini berjalan ke arah pantry.

"Ngapain Za?"

"Masak mie, laper" Jihan menggeser kursi nya dan berdiri, dia menyimpan gelas di wastafel dan mendekat ke arah adik kostnya.

"Duduk gih, biar aku yang buat"

Alza hanya mengangguk dan ikut duduk di kursi sebelah Ken,

"lo belum jawab pertanyaan gue" Ujar Alza sembari menarik gelas yang tersedia di atas meja dan diisi dengan air di dalam teko

Ken sedikit aneh dengan sikap Alza namun dia tak ingin ambil pusing

"barusan"

Setelah cukup menunggu lama, akhirnya mie itu siap disajikan dan Jihan menyuguhkannya pada Alza,

"makasih Han" ucap Alza menatap binar pada mienya,

Jihan mengangguk dan sekarang posisi duduknya dia ganti, gadis tinggi ini duduk di sebelah Alza,

"Kamu mau mie juga?" Tanya Jihan melihat Ken yang terus memperhatikan Alza yang sedang memakan mie nya.

Ken menggelengkan kepalanya, dia memilih berdiri

"aku ngantuk, pergi tidur dulu yah" pamitnya dan diangguki mereka berdua

Ken pun mulai berjalan menaiki tangga

"Aaaa"
"Pedes gak?"
"Pedes banget Za!"
"Hahaha kamu sih kebanyakan tuang cabenya"

dalam langkahnya Ken mendengar suara samar itu, memang seperti ada yang aneh diantara mereka berdua.

Apa ya?

ΩΩΩ


Ken berjalan pelan di lorong koridor dengan tas ransel yang hanya ia gantungkan di pundak kanannya,

The moonWhere stories live. Discover now