4

1.4K 291 20
                                    

Sakura mendorong pintu sebuah gedung yang sudah dia pandangi selama beberapa menit didepannya. Dengan perasaan yang cukup gugup dia melihat isi gedung dan terkagum-kagum dengan interiornya yang sederhana.

"Kau memang hebat Sakura." Pujinya pada dirinya sendiri ketika semakin dalam melihat isi gedung yang bahkan baru lantai satu. Dia lalu dengan tenang menghampiri meja resepsionis dan sebel membuka mulut, resepsionis pria itu sudah mengatakan hal terlebih dahulu.

"Haruno Sakura bukan?" Dahi Sakura mengkerut, bingung bagaimana bisa resepsionis itu tahu namannya. Lebih memilih untuk tidak mengambil pusing, Sakura akhirnya mengangguk singkat.

"Ya." Resepsionis itu tersenyum lalu menyodorkan sebuah kartu Identitas untuk Sakura.

"Ini name tag mu, meja dan ruangan tim mu berada di lantai 3. Sebelum masuk ruangan harap tunggu di lobby lantai 3, Kapten Sasuke akan datang menjemput mu sekaligus membawamu pada komandan. " Sakura mengangguk mengerti dan juga menerima kartu Identitas nya.

"Terima kasih." Berniat pergi, tapi resepsionis itu kembali mengatakan sesuatu.

"Ah, untuk naik ke lantai 3, kau bisa menggunakan lift atau elevator. Lift berada di sebelah kanan, dan elevator nya berada di sebelah kiri. " Sakura tersenyum tipis, lalu membungkukkan kepalanya. Setelah mengucapkan terimakasih sekali lagi, dia akhirnya berjalan menuju bagian kanan gedung untuk menaiki lift ke lantai 3

"Sebenarnya ini kantor kepolisian atau perusahaan properti?" Gumamnya yang kembali melihat interior gedung. Di tengah tengah lantai satu ini terdapat sebuah patung elang coklat yang cukup besar dan di sisi kiri dan kanan terdapat 'taman mini' dengan air mancur di tengah.

Selagi berjalan menuju commuter line, sebenarnya Sakura merasa risih dengan banyaknya tatapan yang orang lain lemparkan padanya. Padahal dia merasa berpakaian sewajarnya dan juga rapi, dia juga tidak menggunakan make tebal dan hal hal menonjol lainnya.

Tapi sekali lagi dia lebih memilih acuh dan ketika sampai di commuter line, dia meletakan name tag nya dan berjalan menuju lift. Ketika lift terbuka Sakura sangat yakin Orang-orang yang berada di dalam lift itu terkejut dan tersentak kaget, Sakura mengerutkan kening lalu setelah berdeham pelan dia memasuki lift dengan berapa di depan dan di tengah-tengah semua orang yang berada di lift itu.

"Jadi dia Sakura Sakura itu? Tidak secantik yang aku kira." Sakura semakin bingung. Ya Tuhan, dia baru saja berada di gedung ini kurang dari 10 menit dan dia juga tidak melakukan apapun apalagi melakukan tindakan yang mengundang perhatian, tapi kenapa wanita sinting itu berkata seolah dia sudah menggoda karyawan paling tampan disini?

Lagi, dia memilih acuh dan melirik wajah wanita sinting yang mengatasinya itu dari depan lift. Ya Tuhan, bahkan wajahnya seperti badut yang memakai banyak pewarna di wajahnya.

"Kau benar, kenapa kapten Sasuke membiarkannya berada di mobilnya kemarin malam?" Bola mata Sakura membesar saat itu juga, dia bahkan menutup mulutnya yang otomatis terbuka.

Sial. Dia memang terlihat seperti menggoda karyawan paling tampan di kantor ini
.

.

.
"Kalau tidak? " Sakura mengerutkan kening ketika Sasuke bertanya hal yang seolah-olah mengatakan bahwa pria itu memang sengaja datang kesini.

"Ku anggap kau menyukaiku." Balas Sakura santai yang membuat Sasuke menyeringai dan juga mendengus geli.

"Tidak."

"Tidak untuk sengaja kesini atau menyukaiku?" Sasuke kembali mendengus tapi bukan geli melainkan dengusan tidak percaya.

"Keduanya." Sakura tersenyum miring lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

SHARP EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang