Prolog

4.4K 452 23
                                    

Haruno Sakura, seorang wanita yang menghelakan nafas gusar untuk kesekian kalinya ketika melihat sepupunya yang lagi-lagi melakukan kebiasaan jelek yang tidak seharusnya dilakukan.

"Tidakkah kau bosan?" Sepupunya itu menoleh, setelah mencolek dagu seorang gadis di depannya, sepupunya itu berlari kecil menghampirinya.

"Godalah wanita bar, jangan anak SMA sialan." Cibir Sakura yang dibalas dengan cengengesan sepupunya itu.

"Itu menyenangkan, kau harus mencobanya." Sakura menatap malas sepupunya itu seolah mengatakan 'kau gila?'  yang dibalas dengan alis yang terangkat seolah berkata 'kenapa?'

Sakura kembali menghelakan nafas lalu menendang pelan sebuah Vending machine di sampingnya yang dia jadikan sandaran dari tadi.

"Ini." Dia melempar minuman kaleng pada sepupunya itu lalu berlalu dan berjalan santai diikuti sepupu jabrik nya itu.

"Naruto, temani aku menembak." Naruto menoleh lalu tak lama mengangkat bahu.

"Kau belum lolos juga ya? Tidak heran memang, kapten di divisi ku benar-benar tidak memiliki hati nurani." Sakura tidak menanggapi, dia malah merapatkan cardigan hijau army nya lalu membenarkan letak tas ransel nya.

"Kau berteman dekat dengannya bukan?" Naruto yang sedang menatap langit malam menganggukkan kepalanya.

"Kami berteman, tapi dia tidak royal jika menyangkut pekerjaan." Sakura menghelakan nafas lagi lalu mengulurkan tangannya untuk menghentikan taksi.

"Aku akan lolos, lihat saja."
.

.

.

.

DOR!
DOR!
DOR!
DOR!

Suara tembakan yang saling menyahut terdengar keras di salah satu ruangan milik salah satu tempat latihan menembak di pinggir jalan kota Tokyo. Dari 8 tempat yang tersedia, 5 tempat di ruangan ini sudah terisi oleh pengunjung dan salah satunya oleh Sakura.

Wanita itu memiringkan sedikit kepalanya, mata tajam di balik kaca mata pelindungnya menatap tajam target berupa replika pria tua yang mendekat ke arahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita itu memiringkan sedikit kepalanya, mata tajam di balik kaca mata pelindungnya menatap tajam target berupa replika pria tua yang mendekat ke arahnya. Seringai muncul di bibirnya ketika melihat replika pria tua itu, dia mengarahkan pistol nya tepat ke kepala pria itu, lalu tak lama dia menarik pelatuk dan menembaknya tepat di kepala.

DOR!

"Sakura!" Dia menoleh kaget pada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang, dan dia mendengus ketika melihat sang pelaku yang ternyata sepupunya yang menatapnya memelas.

Sakura melepaskan pelindung mata dan telinganya lalu menatap jengah Naruto.

"Apa mau mu?!" Dia sengaja menaikan nada suaranya agar terdengar karena di sekeliling mereka penuh dengan suara tembakan.

"Ayo pulang! Ini sudah larut!" Sakura melirik jam dinding yang menempel di atas pintu keluar lalu tak lama menghelakan nafas.

Setelah mengangguk sekilas, keduanya berjalan menuju meja resepsionis lalu memberikan pistol dan alat pelindung yang di sewa oleh mereka kepada petugas disana.

SHARP EYESWhere stories live. Discover now