1

2.4K 368 18
                                    

Mata zamrud itu menatap tenang dan juga tajam targetnya yang sedang membaca koran, duduk dengan wajah tenang di salah satu bangku kereta bawah tanah dengan kaki kiri yang bertumpu di atas kaki kanan.

Tangan Sakura mengetuk-ngetuk tiang besi yang menjadi penyeimbang nya agar tidak bergerak kanan kiri akibat pergerakan kereta.

Dug!

Sakura meringis kecil ketika seseorang menabrak bahu kirinya, dia melirik orang yang menabraknya nya itu dan mendengus karena orang itu malah terus berjalan dengan buku sodoku yang di pegang nya.

BRUK!

Sakura berbalik cepat karena suara itu berasal dari targetnya, matanya memicing karena targetnya itu berdiri lalu menabrak seorang wanita yang membawa paper bag yang lumayan banyak. Targetnya itu menghelakan nafas lalu dengan rasa terpaksa membantu wanita itu.

"Maafkan aku." Bisa Sakura lihat wanita itu hendak marah, tapi Sakura harus memutar mata malas karena wanita itu malah tersipu malu ditolong oleh targetnya itu.

Ya targetnya. Pengujinya hari ini.

"Tidak apa-apa tuan, lain kali hati-hati yaa." Sakura mengerutkan kening jijik dengan suara wanita itu yang terkesan di imut-imut kan.

Targetnya itu hanya menundukkan kepalanya sebagai respon lalu berdiri dan berjalan menjauh dari wanita itu, sedangkan wanita itu masih dengan senyum genit nya berjalan pergi setelah memberikan kedipan pada targetnya itu.

Dan Sakura bergidik tanpa sadar karena itu.

Kereta berhenti. Sakura dengan jarak yang lumayan jauh dari target, mengamati targetnya yang baru saja keluar dari pintu yang berbeda. Wanita berambut merah muda itu memakai tudung jaketnya sebelum akhirnya berjalan tenang mengikutinya targetnya yang berjalan menaiki tangga ke atas.

Tanpa Sakura sadari sebuah rencana besar tengah terjadi di kereta bawah tanah itu.
.

.

.
Seorang pria bermata Onyx tajam keluar dari kereta setelah tidak ada satu orang pun di stasiun ini. Mata tajamnya melirik kanan-kiri, sambil memasukan buku sodoku kedalam tas kulitnya, dia berjalan dengan tenang meninggalkan stasiun dengan mengambil jalan yang berbeda dari penumpang lainnya.

Drtdd

Drtdd

Pria itu mengeluarkan ponselnya lalu mengangkat telepon yang membuatnya menyeringai kecil.

"Ya halo?"

"Apa benar ini dari Japan food?"

"Ya benar." Pria itu mengeluarkan sebuah selebaran dari tas kulitnya. Selebaran yang sengaja dia ambil di pinggir jalan.

"Bisakah aku memesan sekarang?"

"Ya tentu saja, apa yang ingin kau pesan?"

"Aku ingin paket A 3 lalu yang B 2 dan juga--" bukanya mendengarkan, pria itu malah menjauhkan ponselnya lalu mengambil sebuah jam stopwach dari saku celananya.

"Ya tentu, kita bertemu di parkiran Samsan lantai 8."
.

.

.

Sakura melihat kanan kiri sebelum akhirnya menyebrang dan menyusul targetnya yang sudah menyebrang terlebih dahulu. Ketika sudah kembali berjalan tepat di belakang targetnya itu, sang target malah memutar tubuhnya dan berjalan berlawanan arah dengannya. Tanpa sadar Sakura menghelakan nafas gusar lalu berbalik dan melihat sang target yang kembali menyebrang.

"Aku harap aku tidak menjadi kekasihnya." Desis nya sebelum akhirnya kembali berjalan cepat mengikuti sang target.

Dengan tenang dan tatapan yang tidak beralih, Sakura memperhatikan sang target yang berjalan dengan langkah kaki besar di sebrang sana, dan dia sedikit membulatkan mata kaget karena sang target tiba-tiba berbelok ke sebuah gang sempit ketika sebuah mobil polisi melewatinya.

SHARP EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang