16

903 154 21
                                    

"Enam pelaku telah di temukan. Sekarang memburu kepalanya." Lapor Tsunade melalui telpon kepada salah satu petinggi kepolisian Tokyo. Mata karamel wanita itu menajam ketika mendengar intruksi dari petinggi itu, tangannya mengepal tanda semangat. Penantian yang cukup lama akhirnya akan terbayarkan sebentar lagi, dan yang paling ia nanti dalam misi kali ini adalah,

Kemungkinan munculnya Uchiha Itachi.

Ya tentu saja, siapa yang akan lupa remaja yang tiba-tiba datang ke Mansion Senju dan berlutut meminta perlindungan untuk sang ibu dan juga sang adik? Tsunade tidak akan pernah lupa, tatapan tajam mata Onyx yang rela berkhianat demi ibu dan juga adiknya.

"Dimengerti." Responnya ketika intruksi sudah disampaikan, dengan cepat wanita itu menutup sambungan telepon lalu kembali berjalan menuju 3 layar monitor utama.

"Tim pengintai mundur! Tim keamanan maju! Kepung para bajingan itu!"
.

.

.
Setelah intruksi dari sang komandan di keluarkan, para tim pengintaian yaitu Choji, Ino, Sai, dan juga Kiba mundur dan membiarkan para tim keamanan kepolisian Tokyo untuk mengejar 2 mobil anggota Akatsuki itu. Lalu sebagian tim keamanan dengan cepat bersiap memblokir beberapa jalanan yang di prediksi akan dilewati oleh dua mobil tersebut.

"Mulai sekarang intruksi berada di bawah kendali ku! Entah itu anggota Akatsuki atau si Bayangan!" Tsunade tiba-tiba menjadi paranoid, teringat dengan ucapan Sakura yang mengatakan bahwa mungkin Sasuke akan kehilangan fokus kali ini.

Disisi lain Sasuke yang masih berlari mendengar nya terdiam, entah apa yang ada di pikiran sang kapten. Dia tidak setuju ataupun menolak ucapan sang komandan, dan Sakura yang juga sedang berlari dalam hati tiba-tiba khawatir, dia takut segala kemungkinan dimana sang kapten kehilangan fokus terjadi saat ini.

"Pasukan 2, kejar mobil putih! Pasukan 1 kejar mobil abu-abu!"

Disisi lain Naruto yang sudah menyamar menjadi polisi lalu lintas berdiri di samping pos kepolisian, menatap para tim keamanan yang tengah memblokir jalanan menggunakan alat yang bisa membuat ban kendaraan langsung pecah atau bocor ketika melewatinya.

"Mobil abu menuju lokasi rubah, 20 meter." Lapor Hinata, "estimasinya 5 menit vdengan kecepatan tetap." Lanjutnya yang membuat Naruto menoleh ke kanan dan ke kiri. 

"Akhirnya." Gumamnya pelan sambil tersenyum tipis.

"Pasukan 1 sedang mengejar mobil abu-abu!" lapor salah satuh tim pasukan satu ketika berbelok di persimpangan, mengejar mobil abu Akatsuki yang di dalamnya terdapat Yahiko dan juga Kabuto.

Di jalanan lain, di dalam mobil putih Deidara tidak henti-hentinya mengumpat sambil terus memerintah Zetsu untuk terus mempercepat laju mobil, sedangkan Sasori yang berada di kursi belakang sebisa mungkin menahan diri  untuk tidak menembak kepala Deidara sambil terus menengok ke belakang, dia juga tidak henti-hentinya mengumpat pelan ketika melihat cukup banyaknya mobil yang mengejar mereka.

drtd
drtd
drtd

"Bos menelpon!" Ujar Zabuza

"Sialan! Siapa yang peduli dengan uang sekarang?! Nyawaku di ambang kematian!" Umpat Deidara yang tanpa sadar memukul dasbor mobil.

"Sialan Deidara, suaramu sangat berisik brengsek!" Protes Zetsu yang sebisa mungkin mengindari kendaraan-kendaraan lain yang berada di depan mereka

"Kami sedang menuju lokasi pertemuan bos." lapor Sasori yang menjawab panggilan dari Itachi.

"Kami pasti akan tiba disana."
.

.

.
Tsunade dengan seksama melihat layar tengah monitor yang menampilkan peta lokasi, dia lalu mengangkat sudut bibir nya ke atas, menyeringai puas lalu mengangguk pada Suigetsu.

SHARP EYESWo Geschichten leben. Entdecke jetzt