Bab 21 - Past

3.9K 538 9
                                    

Barang-barang yang mulanya tertata dengan rapi di atas meja kini berserakan di lantai. Beberapa diantaranya bahkan sudah hancur berkeping-keping lantaran ulah dari sosok yang kini tengah berdiri dengan kedua tangan mengepal erat yang menonjolkan urat-uratnya. Kepalanya tertunduk dan napasnya terdengar kasar tak beraturan.

Taehyung menjadi uring-uringan semenjak Hyeso menghilang dari mansionnya. Terhitung sudah tepat 2 hari tapi gadis itu masih belum dapat ditemukan. Anak buah Taehyung sudah mencari hampir ke seluruh penjuru kota, begitu pula Yoongi berusaha melacak hampir seluruh sistem keamanan hanya untuk mengetahui keberadaan Hyeso namun sama saja tidak membuahkan hasil.

"Maaf bos kami masih belum tau keberadaan nona Hyeso." Ucap Yoongi yang berada dibelakang Taehyung sekaligus mewakili belasan anak buah yang juga sedang berdiri disana.

Taehyung menggeram, sebelah tangan yang mengepal itu meninju sebuah cermin yang ada di dinding sebelahnya, hingga remuk dan beberapa serpihan kaca jatuh ke lantai.

"Orang sebanyak kalian tidak ada yang bisa menemukan satu orang saja?!— TIDAK BERGUNA!"

Sekali lagi tangan Taehyung meninju cermin yang sudah remuk itu, hingga darah menetes dari buku jarinya. Semua anak buahnya menunduk takut. Pasalnya saat bosnya sudah semarah ini, siapapun bisa menjadi sasaran amukan apabila salah berkata maupun bertingkah secuilpun. Mereka harus siap mengucapkan selamat tinggal pada anggota tubuhnya yang Taehyung anggap tidak berguna. Bahkan yang terburuk mereka bisa kehilangan nyawanya.

Taehyung membalikan tubuhnya. Menatap satu persatu anak buahnya yang tengah berbaris dengan kepala tertunduk.

"Aku tidak mau tau! Kalian cari Hyeso sampai ketemu dan.. jangan kembali dengan tangan kosong atau kalian sudah bosan hidup!" Ucap Taehyung penuh ancaman kepada semua anak buahnya tidak terkecuali.

Taehyung melangkahkan kakinya keluar mansion. Memasuki mobil hitam yang baru saja ia pakai tadi lalu mulai menancapkan gas. Dia pergi sendiri, anak buahnya sudah terlampau hapal kalau saat seperti ini, tidak ada yang boleh mengusik atau mengikuti bosnya itu.

Mobil Taehyung melaju dengan amat kencang seolah menjadi pelampiasan emosi sang pengendara dan entah sedang menuju kemana.

"ARGHHH!!"

Taehyung memukul setir disela mengemudi. Pikirannya kacau, inilah yang ia benci. Perasaan yang membuat dirinya menjadi lemah. Perasaan yang walaupun sangat ia benci, tetapi tetap saja tidak bisa ia sesali. Hyeso, sumber dari munculnya perasaan ini dan juga sumber kelemahannya kini.

Taehyung memang tidak pernah terlibat dengan perempuan selama hampir bertahun-tahun. Namun, bukan berarti ia tidak pernah merasakan perasaan yang sama seperti yang ia rasakan pada Hyeso. Pernah dulu, sekali. Saat itu berbeda, sosoknya bukanlah seperti yang sekarang.

Dulu Taehyung adalah seorang pembisnis muda yang sukses dan terkenal. Dia sudah menjalin hubungan kekasih dengan teman masa kecilnya. Lee Yuna, seorang gadis yang cantik dan lemah lembut. Yuna adalah satu-satunya motivasi bagi Taehyung dalam meraih kesuksesannya. Satu-satunya alasan yang membuat ia bertahan saat kehilangan kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan beruntun saat sedang melakukan perjalanan bisnis. Namun, lambat laun Taehyung tau kalau kematian kedua orang tuanya adalah ulah dari orang-orang yang membenci keluarganya. Hingga beberapa waktu kemudian, Taehyung kembali terpukul akan kepergian kekasih tercintanya itu.

Tubuh yang ditemukan bersimbah darah sudah tak bernyawa di dalam apartemen, dengan sebuah peluru bersarang tepat di ulu hatinya. Taehyung frustasi saat itu, ia merasa kehidupan yang kini ada di depan matanya tidaklah berguna, sebelum pada akhirnya bertemu dengan seorang laki-laki paruh baya yang berada di ambang kematian tepat didalam mobilnya. Sang bos mafia dari keluarga Mariano.

Dan dari situlah, semuanya dimulai. Pembalasan dendam Taehyung pada orang-orang yang sudah merebut sumber kebahagiannya. Menghancurkan dan menghabisi tanpa sisa sampah-sampah itu sampai dengan seluruh keturunannya. Kim Taehyung, seorang pembisnis muda yang terkenal penuh wibawa menjadi Black Mariano, sosok iblis yang sangat ditakuti. Memperdaya musuh dengan tipu muslihat sebelum menghancurkan sampai titik darah penghabisan.

Dan kali ini, ia bersumpah akan menghabisi orang yang berani-beraninya membawa Hyeso. Taehyung tidak akan membiarkan hal yang pernah menimpa Yuna terjadi pada Hyeso. Taehyung melirik ke layar ponselnya yang sedang menyala. Sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal.

"SIAPA?!" Ujar Taehyung ketus setelah memutuskan mengangkat panggilan itu dengan masih menyetir mobil.

"Wow calm bro, aku bahkan belum mengatakan tentang kekasih tercintamu ini tapi kau sudah marah-marah. Ck."

Taehyung membelalak, membanting setir membuat ban depan mobilnya menabrak ke trotoar.

"Brengsek! Dimana kau menyembunyikan Hyeso dasar bedebah!" Ucap Taehyung emosi dengan urat leher yang tampak menonjol.

"Dua hari ini aku dan kekasihmu menunggu kedatanganmu, tapi kau tidak kunjung datang. Ternyata Black Mariano tidak sehebat yang kudengar." Ucap orang yang berada di seberang dengan nada mengejek yang kentara membuat Taehyung kontan menggeram marah.

"KATAKAN DIMANA HYESO BRENGSEK!"

Sambungan itu tiba-tiba terputus membuat Taehyung hampir melempar ponselnya sebelum bunyi pesan masuk menahan pergerakannya. Sebuah foto yang membuat rahangnya mengeras seketika. Foto gadis yang ia cari-cari dengan pesan singkat menyertainya.

▪▪▪

Unkhown
Kekasihmu cantik saat tidur.

▪▪▪

Taehyung meneliti foto yang dikirimkan itu. Beberapa detik kemudian dia melempar ponselnya ke jok belakang sembari melajukan mobilnya berbalik arah. Taehyung tau dimana Hyeso berada sekarang.















;

Seokjin tersenyum puas setelah mengirim pesan itu pada Taehyung. Tidak seru memang kalau orang yang ia tunggu-tunggu tidak segera menemukan keberadaannya. Jadi ia sengaja mengirimkan foto Hyeso dengan latar jendela dibelakangnya. Seokjin melirik arloji dipergelangan tangannya.

"15 menit lagi."

Kakinya melangkah menghampiri Hyeso yang tengah memejamkan mata sembari bersandar di dinding dekat kusen jendela masih dengan tangan yang terikat. Jemarinya terulur dan mengusap lembut surai Hyeso.

Sebenarnya Seokjin tidak ingin melakukan ini semua pada gadis didepannya ini. Lebih tepatnya gadis yang mampu mencuri perhatiannya sejak pertama kali melihatnya. Bohong kalau Seokjin bilang tidak memiliki rasa pada Hyeso, karena nyatanya ia tengah menyukai gadis itu.

Namun, yang membuatnya kesal, kenapa Hyeso harus berhubungan dengan Taehyung. Orang yang menjadi target tugasnya dari bosnya yang berada di Italia. Kalau saja Hyeso tidak ada hubungannya sama sekali dengan Taehyung, Seokjin tidak akan melibatkannya dalam rencananya.

Mata itu perlahan terbuka lantaran terusik dengan gerak tangan Seokjin dikepalanya. Mengerjap perlahan sebelum mata itu kembali menyiratkan tatapan penuh kebencian pada Seokjin. Laki-laki itu merasa hatinya sedikit tergores.

"Kekasihmu akan datang 5 menit lagi— oh tidak, ternyata dia sudah sampai." Ucap Seokjin seraya melihat dari jendela, sebuah mobil hitam melewati gerbangnya.

"Welcome Black Mariano."


Tbc.

Mr. Black - Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang