Bab 19 - The Spy

4.1K 539 47
                                    

Tanpa memerdulikan pesan Taehyung untuk tetap tinggal di mansion, Hyeso bergegas keluar. Penjaga rumah sempat mencegatnya sehingga Hyeso terpaksa berbohong ingin ke minimarket sebelah untuk membeli sesuatu. Dan saat Hyeso sudah sampai di minimarket, ia diam-diam menyelinap pergi meninggalkan anak buah Taehyung yang tadi mengantarnya.

Hyeso buru-buru berangkat menuju tempat yang dibilang oleh Seokjin ketika ditelepon. Laki-laki itu bilang, bahwa dirinya menemukan sesuatu yang bisa menjadi petunjuk tentang keberadaan Areum.

Beberapa menit kemudian, taksi yang ditumpangi Hyeso berhenti tepat di sebuah kompleks perumahan kecil tak jauh dari kantornya berada. Hyeso perlahan melangkahkan kakinya menyusuri gang tersebut sembari menoleh ke sana sini mencari eksistensi orang yang menelponnya tadi.

"Hyeso!" Seru seseorang dari belakang membuat Hyeso berbalik dan langsung mengambil langkah cepat untuk mendekat ke sosok yang tengah berdiri itu.

"Bagaimana sunbae? Mana petunjuknya?" Cecar Hyeso dengan intonasi yang menggebu-gebu.

Seokjin mengotak-atik tas jinjing yang dibawanya lalu mengeluarkan sebuah  liontin dari dalamnya. Mengangsurkan pada Hyeso tanpa sepatah katapun karena yakin gadis itu akan menyadarinya sendiri.

"I-ini... bukankah liontin ini milik Areum?" Tanya Hyeso dengan terbata sembari menatap liontin berbentuk bulan sabit yang ada di tangannya.

Seokjin mengangguk, "benar! Coba tebak aku menemukannya dimana?"

Hyeso menatap Seokjin penasaran, menunggu lawan bicaranya itu melanjutkan ucapannya.

"Aku menemukannya di dalam ruangan Hoseok." Ucap Seokjin setengah berbisik.

Hyeso mengeryit, berpikir bagaimana mungkin liontin itu bisa berada di dalam ruangan sang kepala divisi, Hoseok. Jelas-jelas di rekaman cctv terlihat kalau Junhee dan Areum hanya bertemu Hoseok diluar ruangan dan momen setelah itupun masih sempat tertangkap kamera saat Junhee dan Areum berpamitan pergi meninggalkan Hoseok.

Tidak ada cctv yang menangkap Junhee maupun Areum pergi ke dalam ruangan Hoseok di hari terakhir sebelum mereka berdua bergantian menghilang. Ataukah mereka juga pernah pergi ke ruangan Hoseok sebelum persiapan siaran? Dan saat itu liontin Areum terjatuh disana?

Tetapi kalau liontin itu jatuh sudah lama, tidak mungkin ia melihat liontin itu masih dipakai oleh Areum saat terakhir mereka bertemu.

"Sunbae, ayo kita serahkan saja ini pada detektif sekarang." Hyeso menyerahkan liontin itu kembali pada Seokjin yang langsung diterima. Seokjin mengibaskan tangannya sambil menggeleng.

"Tidak tidak, kita perlu menyelidikinya sendiri terlebih dahulu. Baru setelah itu kita berikan ke detektif Jung. Memangnya kau tidak ingin berusaha mencari Areum sendiri?"

"Apa maksudmu? Tentu saja aku harus berusaha mencari Areum. Dia adalah teman baikku satu-satunya." Ucap Hyeso yang dibalas anggukan mantap oleh Seokjin. Laki-laki itu lantas menarik Hyeso membawanya ke suatu tempat.

"Aku tidak sengaja mendengar perkataan detektif tentang sebuah tempat, kita harus kesana." Ucap Seokjin seraya terus melangkah tergesa.

Hyeso menurut dan ikut mengimbangi langkah kaki Seokjin. Hyeso merasa asing dengan gang yang ia masuki kini. Seumur hidup Hyeso tidak pernah melewati gang ini sebelumnya. Gang itu cukup sempit, gelap walaupun matahari sedang berada tepat diatas. Jalanannya juga cukup kotor, dan Hyeso yakin tidak ada yang tinggal disekitar sini karena suasana yang sangat sepi.

Tangannya bergerak menepuk-nepuk ujung kepala saat sebuah sarang laba-laba tidak sengaja mengenainya. Hingga setelah sepatu dan baju yang dikenakannya cukup kotor terkena debu dan tanah yang becek, akhirnya mereka sampai disebuah bangunan mirip gudang bekas yang telah lama terbengkalai.

"Kau yakin ini tempatnya sunbae?" Tanya Hyeso saat mereka berhasil masuk ke gudang itu.

"Iya aku yakin ini tempatnya." Jawab Seokjin yang berjalan didepannya.

Ruangan itu terasa pengap dan penuh debu. Bahkan Hyeso yakin lantai dibawahnya akan langsung mencetak bekas sepatunya karena seberdebu itu. Hyeso berjalan ke arah lain, masih meneliti tempat itu.

"Sunbae, sepertinya tempat ini belum pernah dimasuki orang. Kita yang pertama masuk kesini." Ujar Hyeso sembari memperhatikan sarang laba-laba yang melintang di ruangan itu.

Tangannya bergerak menyentuh permukaan benda tertutup kain yang ia duga sebuah sofa. Jemarinya kontan dipenuhi dengan debu.

"Ohya? Tapi detektif bilang tentang tempat ini loh, seharusnya mereka sudah kesini." Terang Seokjin dari arah belakang Hyeso.

Gadis itu mengedarkan pandangannya. Tangannya kemudian terangkat untuk menunjuk gulungan sarang laba-laba yang menggantung tepat di sekitar pintu.

"Lihat sunbae! Sarang laba-laba itu terputus karena kau tadi tidak sengaja menabraknya kan?— seharusnya itu sudah menggantung disana karena detektif yang menabraknya atau sengaja mengibaskan tangannya untuk membersihkan sarang laba-laba yang menganggu pandangan— dan lantai ini, setidaknya akan ada bekas kaki para detektif kalau mereka masuk kesini." Tangan yang tadi menunjuk sarang laba-laba di dekat pintu kini beralih ke bekas tapakan kakinya.

"Itu berarti baru kita yang pertama masuk kesini sunbae. Detektif tidak ada yang masuk ke sini atau bahkan mereka tidak datang ke tempat ini." Imbuh Hyeso yang kemudian menyilangkan kedua tangannya setelah selesai bicara.

"Kau benar Hyeso, hanya kita yang kesini. Detektif tidak ada yang kesini, karena... memang mereka tidak tau tempat ini."

Seokjin menyeringai dibelakang Hyeso yang sempat tertegun mendengar penuturannya. Perlahan gadis itu membalikan tubuhnya, menatap Seokjin yang tengah melemparkan tatapan tajam padanya sembari bersedekap dengan memainkan lidahnya. Kedua alis Hyeso bertemu.

"Apa?"


















;

Brak!

"Hyeso?!"

Pintu kamar itu terbuka dengan kencang, menampilkan isi ruangan yang tidak terdapat entitas orang yang sedang dicari. Taehyung melangkahkan kedua tungkainya dengan cepat mendekat ke pintu kamar mandi. Membukanya dan tetap tidak mendapati Hyeso disana. Sial.

Taehyung yang baru kembali tadi terlihat panik dan langsung melangkah menaiki tangga dengan 2 pijakan sekaligus. Dia baru selesai berdiskusi dengan Yoongi yang sudah menemukan kepastian tentang siapa mata-mata itu. Dia, Kim Seokjin.

Begitu sudah yakin bahwa Seokjin adalah orang yang ia cari, mendadak Taehyung ingat tentang Hyeso. Dan sekarang yang ia khawatirkan benar terjadi, Hyeso sudah tidak ada di mansion. Gadis itu menghiraukan pesannya untuk tetap disana sebelum ia kembali. Taehyung bertanya-tanya, apakah Hyeso pergi menemui Seokjin?

Dengan langkah seribu, Taehyung turun dan memanggil anak buahnya. Emosinya kali ini terlihat tidak terkontrol, membuat anak buahnya yang kini sudah berjajar didepannya hanya dapat menunduk, menunggu perintah apapun dari bosnya.

"Kalian, sekarang pergi cari Hyeso sampai ketemu!" Titahnya yang dibalas anggukan serempak oleh anak buahnya.

"Baik bos." Beberapa dari mereka berpencar untuk mencari Hyeso disekitar mansion, dan yang lain menaiki mobil untuk mencari keluar mansion.

"Yoon! Kau bisa melacak keberadaan Hyeso?"

------

Serigala berbulu domba?🤔

Tbc.

Mr. Black - Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang