Bab 6 - Mariano

5.5K 649 31
                                    

Roma, Italia

Seorang laki-laki berambut hitam legam dengan jubah tidur navynya tampak berdiri dengan kaki kiri menekan perut seseorang yang tengah tergeletak tak berdaya dibawahnya dengan lebam disekujur tubuhnya. Tangannya terangkat seakan memberikan isyarat pada anak buahnya yang berada dibelakang untuk memberikan sesuatu. Sebuah revolver.

Aura sosok itu tampak menakutkan terlebih dengan pancaran kilat mata yang tajam dan kelam. Dengan sedikit membungkukan badan laki-laki itu mengarahkan revolver ditangannya tepat pada kepala sosok yang berada dibawah kakinya.

"dov'è figlio Mariano?" Tanya laki-laki itu tentang keberadaan salah satu keturunan Mariano pada sosok yang kini hanya terdiam sambil meringis tanpa berniat mengeluarkan suara.

Laki-laki itu kembali menegakkan tubuhnya dan dalam sekejap bunyi tembakan revolver terdengar menggema memenuhi ruangan pengap itu saat satu pelurunya sukses mengenai betis sosok dibawahnya. Laki-laki berjubah itu tertawa menyaksikan sosok dibawah kakinya sedang mengerang menahan sakit pada betis dan bahkan sekujur tubuhnya.

Menendang perutnya dengan keras hingga sosok dibawahnya terbatuk dan memuntahkan cairan kental berwarna merah. Dilemparkannya revolver ditangannya yang dengan sigap ditangkap oleh salah satu anak buahnya. Melangkah pergi meninggalkan sosok tak berdaya tadi yang kemudian dibawa oleh anak buahnya ke suatu tempat.




---●●---


Hyeso terbengong menyaksikan sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya dengan id card menggantung di leher sama seperti punyanya. Yang lebih mengejutkan lagi sosok dihadapannya ini tengah mengenakan pakaian yang tampak lebih fashionable dengan kemeja lavender dan jas abu-abu dengan setelan celana senada. Berbeda dengan yang biasa ia lihat ketika sosok didepannya ini hanya memakai pakaian monoton serba hitam atau hanya diselingi warna putih.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Hyeso dengan alis yang mengerut.

"Menemanimu bekerja."

Taehyung mengedarkan pandangannya menelusuri isi gedung redaksi mengabaikan Hyeso yang masih menatapnya dengan pandangan bingung dan bertanya-tanya. Dia lalu melangkahkan kakinya berkeliling gedung yang diikuti oleh Hyeso.

"Sebenarnya apalagi yang sedang kau rencanakan? Aku tau kau tidak mungkin menyamar menjadi reporter sepertiku hanya untuk main-main disini?"

Ocehan Hyeso tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada Taehyung yang tetap abai dan enggan menanggapinya.

"Kau jangan melakukan hal yang aneh-aneh dikantorku." Ucap Hyeso yang terus mengekori Taehyung.

"Kau mendengarku tidak sih?"

Taehyung masih sama, sibuk meneliti setiap sudut kantor.

"Hei! Kim Taehyung!"

Seruan Hyeso kali ini agaknya mampu menarik atensi Taehyung sehingga lelaki itu menghentikan langkah tiba-tiba yang membuat Hyeso hampir menabrak punggungnya. Taehyung berbalik dan menatap Hyeso dengan alis terangkat.

"Aku tidak salah dengar? Ini pertama kalinya kau memanggil namaku seperti itu." Ucap Taehyung membuat Hyeso gelagapan.

"Aku.. aku tidak bermaksud-"

"Calm down manis, aku tidak akan macam-macam. Kau boleh memanggil namaku lagi karena sekarang namaku bukan jadi rahasia."

Taehyung mengacungkan id card yang menggantung dilehernya, menunjukan benda tipis bertuliskan nama -KIM TAEHYUNG- itu pada Hyeso. Juga dengan keterangan lain yang tertera disana menunjukan bahwa Taehyung adalah seorang karyawan baru di divisinya.

Mata Hyeso sontak membola setelah menyadari bahwa ia benar-benar akan bekerja bersama kriminal kaya raya ini. Tapi yang membuat Hyeso heran bagaimana Taehyung bisa dengan mudah masuk kesini sebagai seorang karyawan?

Astaga Hyeso lupa kalau laki-laki yang kini tengah berjalan meninggalkannya itu bukanlah orang biasa. Sejauh ini yang diketahui Hyeso, lelaki Kim itu bisa mendapatkan apapaun yang ia mau.

Pikirannya buyar ketika rungunya menangkap dering ponsel dari saku celananya. Merogoh benda pipih itu lalu segera mengangkatnya panggilan setelah sempat melihat nama yang tertera di layar. Belum sempat Hyeso mengucap sapa, suara diseberang langsung menerobos telinganya begitu saja.

"Maaf Hyeso, aku tidak jadi menemuimu. Tiba-tiba aku ada urusan mendadak di luar kantor."

Hyeso hampir lupa kalau dirinya sudah janjian dengan Seokjin untuk bertemu. Seniornya itu sempat bilang tadi sebelum ia berangkat ke kantor kalau ingin membicarakan hasil liputan tempo hari dengannya. Tapi ternyata Seokjin mendadak ada urusan diluar kantor dan tidak jadi menemui Hyeso.

"Tidak apa sunbae. Hati-hati!"

"Maaf ya."

Tuttt..

Seokjin sudah memutus sambungan telepon sebelum Hyeso sempat menjawab lagi. Mendengar dari suara Seokjin, Hyeso tau seniornya itu tengah tergesa. Pasti memang sedang ada urusan yang penting pikir Hyeso.

Gadis itu sontak mengingat tentang sosok yang beberapa saat lalu mengejutkan dirinya dengan datang ke kantornya. Hyeso sedikit berlari-lari kecil mencari Taehyung yang batang hidungnya sudah tidak terlihat entah dimana dia.

Hyeso menghela napas terlampau lelah akan sikap sosok yang satu itu. Datang dengan tiba-tiba lalu menghilang begitu saja. Hyeso mengangkat tangan kirinya dan melirik sebuah jam tangan kulit berwarna cokelat yang melingkar apik di pergelangan tangannya.

Dua jam lagi tepat ketika istirahat untuk makan siang dia harus menemui si detektif muda lantaran kemarin malam temannya itu menelfon, memberi tau Hyeso bahwa yang ia minta sudah didapatkan. Informasi mengenai siapa sebenarnya sosok bernama Kim Taehyung.













;

"Apa? M-maksudmu dia seorang mafia?" Hyeso membelalak tidak percaya. Jadi selama ini dirinya berhubungan dengan salah satu anggota mafia? Tidak. Bahkan lebih buruk karena dia bukan sekedar anggota biasa.

"Ya benar. Awalnya aku tidak menemukan hal mencurigakan tentang Kim Taehyung. Tapi setelah aku teliti lagi dari riwayat hidupnya yang pernah tinggal di italia, ada yang aneh disana. Namanya berhubungan dengan salah satu keluarga mafia terkenal disana."

Hyeso mendengarkan Jungkook dengan kedua tangan yang terlipat manis diatas meja sedangkan si detektif muda tampak membaca beberapa lembar kertas berisikan informasi tentang jati diri seorang Kim Taehyung yang ada di tangannya.

"Dan saat kutelusuri lebih jauh memang benar dia seorang mafia, bahkan bisa dikatakan seorang underboss. Walaupun kelompoknya sekarang hanya menangani konflik antar mafia tanpa melakukan bisnis ilegal lain, tapi tetap saja kerja mereka brutal."

Jungkook meletakan kertas yang mulanya ada ditangannya ke meja dan menggesernya kedepan Hyeso.

"Black Mariano?"

-------

Sorry ya kalo jelek alurnya:( boleh kasih aku kritik kalo ada:")

Tbc.

Mr. Black - Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang