Bab 8 - Kidnapped

5.1K 634 35
                                    

Hyeso sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen dengan diantar oleh Yoongi menggunakan salah satu dari belasan koleksi mobil mewah Taehyung. Gadis itu terlalu lama termenung sejak keluar dari mansion megah Taehyung. Dia masih berpikir apakah keputusan yang dia ambil untuk menjadi orang-nya itu benar?

Beberapa menit kemudian mereka sampai.

"Aku akan mengantarmu sampai masuk ke flat." Ujar Yoongi saat mereka berdua sudah keluar dari mobil.

"Tidak perlu, kau kembali saja."

"Ini perintah bos nona."

Perkataan Yoongi membuat Hyeso hanya dapat mengangguk-angguk. Yoongi kemudian berjalan mengikuti Hyeso dari belakang sampai berada tepat didepan pintu apartemen Hyeso.

"Terima kasih Yoongi." Ucap Hyeso ketika sudah berhasil membuka pintu apartemennya yang dibalas dengan anggukan kecil dari laki-laki yang masih menungguinya.

Melihat pintu apartemen itu sudah tertutup, Yoongi beranjak pergi. Hyeso menghempaskan tubuhnya ke sofa. Mengacak rambutnya sebelum menghembuskan napas kasar.

Prang!

Hyeso menegakan punggungnya terkejut ketika mendengar suara seperti benda jatuh di dalam apartemennya. Hyeso kemudian beranjak dari duduknya berniat memeriksa.

"Siapa itu?!"

Dia menangkap sekelebat bayangan seseorang dari arah dapur. Dengan hati-hati Hyeso melangkah menuju dapur dengan tangan yang kini tengah memegang vas bunga dari meja.

Hyeso mendengar ada langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dia baru saja hendak berbalik namun seseorang lebih dulu membekap mulutnya.

















;

Plak!

Laki-laki itu menampar pipi Hyeso dengan cukup keras membuatnya terdiam dengan napas tak beraturan. Mata Hyeso memerah lantaran marah, kesal, dan rasa takut yang beradu satu.

"Nah kalau kau diam begini, aku tidak akan memukulmu." Ujar laki-laki yang barusan menamparnya.

Dia tidak mengenal bahkan belum pernah melihat sosok yang tengah berdiri didepannya ini. Melihat dari fitur wajahnya, jelas sekali dia bukan orang Asia. Seingat Hyeso dirinya tidak mempunyai masalah dengan orang semacam mereka sehingga mereka harus menyekapnya seperti ini.

Pikiran Hyeso berkecamuk. Apakah mungkin ini semua ada hubungannya dengan...

Brak!

Suara dobrakan itu membuat laki-laki yang tadi menamparnya dan beberapa orang dengan pakaian bak bodyguard disekitar Hyeso menoleh. Gadis itu membelalak ketika melihat sosok yang baru saja masuk dengan kedua tangan dimasukan ke saku celana setelah anak buahnya berhasil mendobrak pintu.

Orang yang baru beberapa jam yang lalu membuat kesepakatan dengannya. Kim Taehyung.

Prok prok prok

"Akhirnya penerus keluarga Mariano datang juga. Glad to see you again my brother!" Sambut laki-laki didepannya dengan bertepuk tangan.

Taehyung yang melihat keberadaan Hyeso hanya menampilkan raut muka datar seolah tidak peduli.

"Bagaimana kabarmu Black? Sudah lama kita tidak bertemu. Kau tidak merindukanku?"

"To the point saja! Aku tidak punya banyak waktu untukmu." Ujar Taehyung dengan mata yang memindai seluruh ruangan.

"Kau masih saja sombong rupanya."

Taehyung mendengus mendengar perkataan laki-laki itu.

Lucca Alfonzo, Rival Taehyung yang berdarah asli Italia itu terkekeh memandang Taehyung.

"Well aku tau kedatanganmu kesini untuk apa, tapi kuperingatkan padamu untuk tidak usah ikut campur dengan urusanku."

Lucca sedang melakukan sebuah bisnis gelapnya di Korea yang berjalan lancar selama hampir tiga tahun ini sebelum Taehyung datang. Laki-laki itu tau kalau bisnisnya tiba-tiba mengalami banyak kekacauan beberapa minggu terakhir disebabkan oleh ulah seorang Kim Taehyung, atau lebih dikenal sebagai Black Mariano sosok mafia cerdik yang punya hubungan erat dengan intelejen Italia.

"Siapa kau berani memperingatiku?" Alis Taehyung terangkat sembari memusatkan perhatiannya pada Lucca yang tersenyum miring.

"Kalau kau masih nekat mencampuri urusan-urusanku, aku tidak akan segan-segan untuk melenyapkanmu Black!"

"Memangnya kau bisa melenyapkanku?"

"Hahaha.. kurasa memang akan sulit untuk melenyapkanmu, tapi.. tidak untuk orang-orangmu, seperti gadis itu mungkin?" Ujar Lucca sembari mengedikan bahunya kearah Hyeso yang kini mulai memberontak lagi.

Lucca berjalan mendekat dan membuka ikatan sapu tangan yang membungkam mulut Hyeso. Taehyung dapat melihat dengan jelas terdapat sedikit lebam di pipi dan luka kecil yang masih mengeluarkan darah di sudut bibir Hyeso.

"Baru kali ini aku melihatmu berhubungan dengan seorang perempuan, pasti dia sedikit berarti bagimu bukan?"

Lucca berjongkok disamping Hyeso lalu menarik rambutnya membuat gadis itu meringis.

"Dia tidak berarti apa-apa untukku." Ujar Taehyung yang terlihat acuh.

"Ohya? Kalau begitu berikan padaku! Sayang kalau perempuan secantik ini harus disia-siakan." Ucap Lucca mengelus pipi Hyeso dengan sebelah tangannya yang menganggur.

"Ambil saja kalau kau mau." Jawab Taehyung dengan bersedekap.

Hyeso melotot. Dia tidak terima dirinya dianggap seperti boneka diantara kedua lelaki ini.

"Jauhkan tangan kotormu dariku brengsek!" Desis Hyeso sembari melayangkan tatapan tajamnya pada Lucca yang justru membuat lelaki itu terkekeh. Sedangkan Taehyung tetap diam memperhatikan.

"Wow ternyata kau cukup agresif ya, tapi tidak masalah aku suka yang menantang seperti dirimu."

Lucca mendekatkan wajahnya pada Hyeso yang tidak bisa berkutik karena cengkeraman tangan lelaki itu yang menahan dagunya. Hyeso lantas mengatupkan bibirnya rapat saat sadar bahwa lelaki didepannya hendak mencium bibirnya.

Saat bibir Lucca sudah hampir menyentuh bibir Hyeso, dalam sekejap tubuhnya terhempas kesamping dengan sepasang tangan yang kini mencengkeram kuat kerah kemejanya. Hyeso terkejut dengan kejadian yang terjadi begitu cepat diiringi dengan bunyi debuman cukup keras itu.

"Berani menyentuh orangku, sama halnya kau menantangku!" Desis Taehyung.

Beberapa anak buah Taehyung tampak saling menodongkan pistol dengan anak buah Lucca. Yoongi pun dengan gesit membuka ikatan di tangan dan kaki Hyeso.

"Untuk bisnis kotormu itu, kupastikan akan hancur tak bersisa dalam waktu dekat." Ucap Taehyung yang terdengar bagai ancaman setelah melirik kebelakang dimana Hyeso sudah berdiri dalam perlindungan Yoongi.

Taehyung menghadiahkan bogeman pada wajah Lucca sebelum menghempaskan kerah lelaki itu lalu beranjak pergi diikuti Hyeso dan Yoongi.

Lucca mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah akibat bogeman Taehyung dan melihat kepergian sosok itu sembari menyeringai.
















;

"Shh.. pelan pelan." Hyeso meringis saat kapas yang sudah dibasahi alkohol itu menyentuh sudut bibirnya yang terluka.

Dia kini berada di ruang tengah mansion Taehyung dengan seorang maid yang tengah duduk didepannya mengobati memar dan luka di bibirnya. Hari sudah berganti lantaran jam dinding sudah melewati pukul 12 malam.

"Untuk sementara kau jangan kembali ke apartemenmu dulu." Ujar Taehyung yang tengah duduk diseberang Hyeso dan sedari tadi memperhatikannya.

"Maksudmu?" Tanya Hyeso yang diakhiri dengan ringisan karena sudut bibirnya terlalu tertarik.

"Tinggalah disini untuk sementara waktu."

------

Bosen ya action mulu hehe, abis ini mulai aku kasih bumbu" micin deh.. eh bucin maksudnya😂

Tbc.

Mr. Black - Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang