Bab 2 - Again

6.7K 752 27
                                    

"Apa?! Tidak bisa!"

Seokjin melayangkan tatapan tajamnya kepada Hyeso, masih tidak habis pikir dengan apa yang perempuan itu inginkan. Sedangkan yang ditatap hanya dapat menundukan kepala sembari menghela napas. Sudah dia duga.

"Sunbae sekali ini saja kumohon. Setelah ini aku tidak akan meminta yang aneh-aneh lagi."

Hyeso agaknya tidak menyerah, menyatukan kedua telapak tangannya lalu memohon dengan tatapan memelas kepada senior nya itu. Dia tidak boleh menyerah begitu saja.

Seokjin mengusap wajahnya dengan kasar. Menjatuhkan tubuh ke kursi kebesarannya, sambil memejamkan mata. Mengabaikan entitas Hyeso yang masih setia berdiri didepan meja menunggu keputusannya. Lagipula untuk apa bocah ini meminta data rekrutmen pegawai selama satu tahun terakhir?

Data ini berisi segala informasi mengenai pelamar yang pernah melamar dikantor redaksi ini. Bahkan beberapa juga mengandung informasi pribadi yang dijaga kerahasiaannya.

Hyeso masih tergolong pegawai baru disini, dan perihal data sepenting itu hanya pihak berwenang saja yang menyimpannya. Bahkan untuk pegawai seniorpun tidak semua diberikan akses ke data tersebut, kecuali Seokjin yang sudah benar-benar dipercaya di kantor ini.

"Beri aku alasan kenapa harus memberimu data itu?" Tanya Seokjin serasa mengetuk-ngetukan jari ke meja menunggu jawaban dari gadis didepannya ini.

Hyeso tampak mengatur napasnya, melangkah lebih dekat ke depan Seokjin sebelum menjawab dengan suara yang teramat lirih namun Seokjin masih dapat mendengarnya jelas.

"Kau tidak ingin juniormu ini pergi ke surga dalam waktu dekat bukan?"

















;

"Ini yang kau inginkan." Hyeso menyodorkan sebuah flashdisk diatas meja kepada Taehyung yang kini sedang duduk tepat dihadapannya di sebuah restoran elite dekat kantornya.

Hyeso tidak bisa menolak saat lelaki dihadapannya tiba-tiba mengirimi pesan singkat untuk bertemu ditempat ini. Dia tidak merasa heran bagaimana Taehyung bisa mendapat nomer ponselnya, bukankah masuk ke apartemen saja mudah baginya? Apalagi hanya sekedar mendapatkan nomer ponsel.

"Bagus. Ternyata kau tidak membutuhkan waktu sampai sehari untuk mendapatkan ini."

Taehyung mengambil flashdisk yang disodorkan Hyeso di meja. Menelitinya sebentar sebelum memasukan benda itu kedalam kantong coat hitamnya. Dia kemudian beralih kepada segelas minuman soda didepannya, hanya menyentuh dan memainkan sedotannya sebentar tanpa berniat meminumnya.

"Kalau begitu urusan kita sudah selesai bukan? Aku permisi."

Hyeso sudah bangkit berdiri dan hendak melangkah pergi sebelum suara Taehyung berhasil menahan gerakannya.

"Siapa bilang urusan kita sudah selesai?"

"Kau bilang tidak akan membunuhku setelah aku berhasil melakukan perintahmu ini. Aku sudah membawa data yang kau inginkan bukan? Jadi semua sudah selesai"

Hyeso berucap panjang lebar dengan posisi yang masih berdiri. Taehyung bangkit berdiri.

"Tidak jadi membunuhmu bukan berarti aku akan melepasmu." Ujar Taehyung dengan penuh penekanan kemudian berlalu meninggalkan Hyeso yang masih berusaha mencerna perkataannya.

"A-apa?"

Hyeso memejamkan matanya rapat-rapat setelah paham akan apa yang barusan dikatakan oleh iblis Kim itu. Gadis itu memandang dengan kesal punggung yang kian menjauh dari hadapannya. Baiklah sekarang saatnya mengatakan selamat tinggal untuk kehidupan Hyeso yang aman dan tentram. Dengan menghela napas pasrah dia melangkahkan kakinya keluar restoran.

"Tunggu!"

Langkah Hyeso terhenti saat seorang laki-laki berkulit pucat menghadang jalannya.

"Siapa kau?" Tanya Hyeso.

"Perkenalkan nona, namaku Min Yoongi."

Mata Hyeso menyipit menatap Yoongi. Sepertinya dia pernah melihat laki-laki ini.

"Oh kau salah satu anak buahnya ya."

Seakan paham dengan siapa yang dimaksud oleh Hyeso, Yoongi mengangguk.

"Aku akan mengantarkanmu nona. Naiklah!"

"Eh tidak perlu, aku bisa pulang sendiri."

Hyeso memang sudah izin pulang dari kantornya sejak Taehyung meminta bertemu tadi.

"Ini perintah bos Taehyung nona."

Hyeso tidak bisa menolak, pasrah dan ikut dengan lelaki pucat didepannya yang sedang membukakan pintu penumpang untuknya. Sempat ingin bertanya pada Yoongi tentang kemana perginya sosok Taehyung namun urung. Hyeso memilih untuk tidak ikut campur dan segera duduk.

Mobil itu melaju membelah padatnya jalan raya dengan kencang. Sesekali berhenti saat lampu merah menyala. 10 menit berlalu dan Hyeso mulai menyadari sesuatu. Ini bukan jalan kearah apartemennya.

"Hei kau mau membawaku kemana?!" Tanya Hyeso dengan panik. Sedangkan yang ditanya bungkam tidak mengatakan sepatah katapun.

Hyeso total makin panik, mencari-cari ponselnya dan menemukan benda pipih itu mati kehabisan baterai. Gadis itu merutuki nasibnya sendiri. Kenapa disaat seperti ini ponselnya harus mati?

Masih dengan rasa panik, Hyeso berusaha membuka pintu mobil namun sialnya terkunci.

"Sebenarnya apa yang kalian inginkan hah?! Aku ini cuma manusia biasa sungguh! Aku tidak punya keahlian di tindak kriminal kalau kalian ingin aku bergabung dengan-"

Citttt

Tubuh Hyeso terhuyung ke depan dan kepalanya hampir membentur kursi kemudi saat mobil yang ditumpanginya berhenti mendadak. Yoongi turun dari mobilnya lalu membukakan pintu sebelah Hyeso.

Hyeso merengut kesal pada Yoongi sebelum turun dari mobil.

"Dimana ini?" Lirih Hyeso pelan

Obsidiannya menangkap sebuah mansion mewah didepannya. Tampak banyak penjaga yang berjajar seiring jalan masuk kedalam mansion. Hyeso juga mendapati sebuah gerbang yang menjulang tinggi dibelakangnya. Dia bahkan tidak sadar kapan dirinya melewati gerbang masuk yang tinggi itu. Salahkan saja Yoongi yang mengemudikan mobilnya dengan kencang dan langsung mengerem mendadak tepat didepan bangunan megah ini.

Yoongi memberikan isyarat agar Hyeso berjalan mengikutinya. Mulut gadis itu kontan menganga saat sudah masuk ke dalam mansion itu. Dia tidak pernah datang ke tempat semewah ini sebelumnya. Hyeso tau siapa pemilik mansion setelah melihat foto manusia yang menghantuinya akhir-akhir ini. Dalam sekejap Hyeso melabeli iblis Kim adalah seorang kriminal kaya raya.

Yoongi berjalan membawa Hyeso ke sebuah ruangan yang cukup luas, dan terlapisi kaca yang mengarah langsung ke kolam renang. Diruangan itu juga ada beberapa orang berpakaian sama seperti Yoongi. Dan saat itu juga Hyeso mendapati biang kesialannya yang tengah duduk disebuah sofa didepan orang-orang itu. Menyeringai dan mengangkat gelas yang seperti berisi wine ditangannya sembari menatap dirinya.

"Lihat bintang kita sudah datang. Kemarilah!" Ujar Taehyung membuat Hyeso dengan ragu berjalan mendekat sembari melirik was-was beberapa orang yang berdiri didepan Taehyung.

"Sebenarnya apa lagi maumu?!"

Hyeso total emosi. Masa bodoh dengan nyawanya, nyatanya lelaki didepannya ini sedang berusaha mempermainkan dan memanfaatkan dirinya.

"Aku hanya ingin kau jadi umpan kecilku."

What the hell...

------

Makasih sudah menyempatkan membaca part ini :)

Mr. Black - Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang